Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kerusuhan di Papua

Rusuh Manokwari Papua, Tito Karnavian Sebut Ada yang Mengembangkan hingga Mobilisasi Massa, Siapa?

Kapolri Tito Karnavian sebut ada pihak yang mengembangkan kerusuhan di Manokwari Papua, hingga mobilisasi massa. Siapa yang dimaksud?

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Rusuh Manokwari Papua, Tito Karnavian Sebut Ada yang Mengembangkan hingga Mobilisasi Massa, Siapa? 

Di Surabaya, kerusuhan yang berujung pengosongan asrama mahasiswa Papua oleh kepolisian, disebabkan karena adanya dugaan pengrusakan bendera merah putih oleh mahasiswa Papua dan dibuang ke selokan. Hal tersebut terjadi pada Sabtu (17/8/2019) sore.

Yang memicu adanya bentrok dengan ormas dan pengamanan oleh kepolisian.

Sedangkan di Malang, kericuhan juga terjadi melibatkan mahasiswa Papua dengan warga.

Pasalnya aliansi mahasiswa Papua tersebut menuntut hak hak Papua dalam rangka memperingati 57 tahun perjanjian New York. Aksi tersebut mendapat penghadangan oleh warga dan berujung bentok dan pengamanan oleh pihak kepolisian.

Kerusuhan di Manokwari, Buya Syafii : Orang Papua Harus Kita Perlakukan Adil

Ketua Umum Persyarikatan Muhammadiyah Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Safii mengatakan persoalan kerusuhan di Manokwari Papua harus ditangani dengan baik dan adil.

Menurutnya kerusuhan dapat terjadi dimana-dimana namun harus diatasi.

"Rusuh di mana-mana tapi itu nanti ada persoalan, tapi harus kita atasi," kata Buya Syafii di UK Petra Surabaya, Senin (19/8/2019).

Terpenting menurutnya, masyarakat harus tidak lupa akan sila ke lima Pancasila.

Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Yang penting menurut saya yang agak terlupakan selama ini ialah melaksanakan sila ke lima yaitu melaksanakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia," kata dia.

Dia meminta berbagai pihak untuk memberlakukan orang Papua adil seperti masyarakat lain di Indonesia.

"Ya orang Papua harus kita perlakukan secara adil. Orang bugis, semua harus diperlakukan secara adil," kata dia.

Masa depan bangsa menurutnya sangat bergantung pada sikap adil kepada seluruh masyarakat.

"Keadilan itu sangat mahal, tapi hidup sebuah bangsa, sebuah negara akan sangat bergantung pada sampai dimana kita berhasil atau gagal melaksanakan prinsip keadilan itu," tutup Buya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved