Sikap Terduga Teroris dari Lamongan Ini Berubah Sejak Menikah, Lebih Tertutup & Sering Beri Ceramah
Sikap Terduga Teroris dari Lamongan Ini Berubah Sejak Menikah, Lebih Tertutup & Sering Beri Ceramah.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Sikap Terduga Teroris dari Lamongan Ini Berubah Sejak Menikah, Lebih Tertutup & Sering Beri Ceramah
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Beni (25) terduga teroris yang diamankan Densus 88, Kamis (22/8/2019) pukul 20.00 WIB mulai ada perubahan sikap sejak menikah dengan gadis pujaannya.
Sebelum menikah, Beni dikenal sebagai pemuda yang baik, familier dengan siapapun.
Perubahan sikap itu sangat mencolok sejak memperistri wanita asal Desa Ngowa, Kecamatan Blimbing, Kabupaten Lamongan.
• Diduga Teroris, Pekerja di TPI Brondong Lamongan Ditangkap Polisi, Anak Istri juga Diangkut
• Jumlah Nasabah Bank Daerah Lamongan Turun, Nilai Kredit Macet Rp 386 M, Ini Cara Atasi Debitur Nakal
• Melalui Komsos, Kodim 0812 Gugah Patriotisme Palajar dan Mahasiswa di Lamongan
"Setelah nikah berubah. Ya dulu waktu belum nikah Beni sangat ramah," kata Ketua RT 03 Nur Wachid, saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya, Jumat (23/8/2019).
Setelah menikah Beni menetap di rumah istrinya. Ia lebih memilih tinggal dan menetap di rumah mertuanya di Desa Ngowa, Blimbing. Sejak saat itu banyak warga yang sudah jarang ketemu dengan terduga.
"Kami tidak tahu lagi apa kegiatannya, dengan siapa dia bergaul, kemudian beberapa tahun belakangan ini dia kembali ngontrak di rumah Hj Sutina," ungkapnya.
Ternyata, Beni tidak hanya ngontrak rumah Sutina.
Beni bersama istri dan anaknya sebelumnya pernah mengontrak di rumah yang lokasinya berdampingan dengan Polsek Brondong.
Namun Beni dan keluarganya tidak lama berpindah lagi. Kepindahan terduga tak ada yang mempersiapkan dan tidak ada curiga apapun.
"Termasuk saya juga tidak begitu memperhatikannya," katanya.
Selama menempati rumah terakhir, Beni hanya terlihat rajin salat berjamaah asar dan subuh. Dan kerap mengisi ceramah.
Beni sendiri hanya keluar pada saat tertentu, seperti salat subuh berjamaah dengan warga sekitar di masjid kampung yang hanya berjarak 50 meter dari rumah kontrakan tempat terduga teroris tinggal.
Meski dikenal tertutup, namun Beni kerap memberikan ceramah agama kepada jamaah salat subuh yang hadir di masjid. "Orangnya pintar, suka memberikan ceramah kalau habis salat subuh," ungkapnya.
Warga di Gang V. Kampung Baru, Kelurahan Brondong, Kabupaten Lamongan juga menilainya biasa saja. "Wong banyak orang yang melihat dia salat berjamaah," ungkapnya.
Seorang saksi mata, saat menyaksikan pengrebekan bersama Densus 88 di rumah kontrakan pelaku, melihat ada beberapa buku dan selebaran yang diamankan petugas.
Tetapi detailnya apa isi dari selebaran itu dirinya tidak tahu. "Waktu digrebek petugas hanya mengambil selembar kertas, isinya tidak tahu saja," ungkapnya.