BREAKING NEWS - 2 Perguruan Bela Diri di Tuban Terlibat Kericuhan, 5 Orang Terluka
Aksi kericuhan dilaporkan terjadi di Desa Parang Batu, Kecamatan Parengan, Tuban, Minggu (25/8/2019), sekitar pukul 11.45 WIB siang.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Aksi kericuhan dilaporkan terjadi di Desa Parang Batu, Kecamatan Parengan, Tuban, Minggu (25/8/2019), sekitar pukul 11.45 WIB siang.
Peristiwa ini dilaporkan turut melibatkan oknum dua perguruan bela diri di Tuban, yakni dari Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan sekelompok pemuda diduga dari perguruan Pagar Nusa (PN).
Saat itu anggota perguruan PSHT sedang melakukan giat tes jago bagi calon warga di balai desa setempat.
Saat giat berlangsung, tiba-tiba ada sekelompok pemuda yang diduga berasal dari Pagar Nusa melakukan arak-arakan sambil menggeber gas sepeda motor.
(Empat Perguruan Seni Bela Diri di Trenggalek Tampil Bareng, Lanjut Makan Ratusan Nasi Gegok)
Tak hanya itu, pemuda yang diperkirakan berjumlah ratusan itu juga melempar batu, botol ke arah balai desa, tempat pengesahan anggota PSHT.
Pendekar PSHT akhirnya pun keluar, pemuda diduga dari oknum Pagar Nusa bergeser ke arah Bojonegoro.
Namun di tengah jalan para pemuda tersebut menjumpai Pamter PSHT diketahui bernama Roni, yang akan ke balai desa.
Sontak Roni yang mengenakan seragam itu menjadi sasaran dari sekumpulan pemuda tersebut, hingga akhirnya dia mengalami luka dibagian kaki.
"Ya ada ratusan dari oknum Pagar Nusa menyerang kami, lalu menyerang Pamter yang akan berangkat ke balai desa yang tidak tahu ada kejadian apa." ucap Ketua Ranting PSHT Parengan, Imam Sutiono.
Pamter disebut alami luka di kepala dan paha akibat bacokan. Imam bahkan menyebut Pamter alami putus otot.
Begitu tahu kejadian itu, ia langsung memberi kabar kepada anggota PSHT lainnya.
Sejumlah pemuda oknum Pagar Nusa pun berhasil diamankan dan dibawa ke Polres Tuban. Sebagian di antaranya dibawa ke Polsek.
(Polisi Sebut Tidak Ada Kalimat Rasis saat Kericuhan Demonstrasi Mahasiswa Papua di Kota Malang)
Dari hasil perkembangan yang didapatnya, korban dari PSHT tak hanya satu orang.
Ada 5-6 orang yang juga terluka di bagian kepala akibat lemparan batu dan benda lainnya.
"Ada yang luka bacok dan luka akibat lemparan batu juga. Yang luka bacok dirawat di RS di Bojonegoro," Bebernya.