Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

KM Santika Nusantara Terbakar

Duka Keluarga Bekti, Sang Mualim KM Santika Nusantara yang Tewas, Sudah Legowo dan Ikhlaskan Korban 

Keluarga Bekti, mualim KM Santika Nusantara yang tewas di perairan Pulau Masalembu sudah legowo dan ikhlaskan kepergian korban.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Almarhum Bekti, saat dibawa ke ambulance, satu di antara korban tewas akibat insiden KM Santika Nusantara yang terbakar di perairan Pulau Masalembu. Bekti merupakan anak buah kapal yang bertugas sebagai Mualim I. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com,  Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Supardoyo (47) sempat terjingkat mendengar kabar Bekti Trisetiyanto, sepupunya itu menjadi satu di antara korban KM Santika Nusantara terbakar di perairan Pulau Masalembu, Kamis (22/8/2019) kemarin.

Semula ia mengaku tak percaya, bahkan nyaris tak menghiraukan kabar kapal nahas itu berkelabatan di jagad dunia maya.

Namun setelah ia membaca informasi terkait daftar nama korban selamat, luka dan meninggal.

Ternyata, benar sepupunya itu menjadi satu di antara korban yang dinyatakan meninggal dunia, akibat insiden kapal terbakar itu.

Firasat Keluarga Asfani Korban KM Santika Nusantara, Perilaku Sang Ibu Janggal, Kangen Terus ke Anak

“Karena saya juga sudah dapat foto, dan saya tahu betul kalau itu Pak Bekti,” katanya saat ditemui TribunJatim.com di depan Ruang Mayat RS Bhayangkara Surabaya.

Pria berkaus polo yang menggantungkan tas ransel di depan dadanya itu bercerita tetang awalmula ia memastikan kebenaran kabar nasib sepupunya itu.

Tak seperti kelurga korban kapal lainnya, yang mengetahui kapal nahas itu terbakar pada Kamis-Jumat, (22-23/8/2019).

Supardoyo justru baru mengetahui ada anggota keluarganya yang menjadi korban kapal nahas itu, Sabtu (24/8/2019) siang.

Tangis Keluarga Korban KM Santika Nusantara Saat Tahu Mr X Adalah Si Ayah, Tewas Saat Lahir Si Cucu

“Saya awalnya ngecek di RS PHC, ternyata tidak ada, lalu saya ke kantornya dulu, lalu saya disuruh ke kantor yang perak, ternyata Pak Bekti ikut jadi korban kapalnya yang ia bertugas disitu,” katanya.

Seingat Bekti, sepupunya itu memang berprofesi sebagai anak buah kapal yang kerap berlayar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Sepengetahuannya, sepupunya itu bertugas sebagai Mualim I (Chief Officer).

Yakni anak buah kapal yang bertugas sebagai pengatur muatan, persediaan air tawar dan sebagai pengatur arah navigasi.

“Kalau pastinya saya kurang tahu, kayaknya dia sudah kerja sekitar 2 tahunan,” jelasnya.

UPDATE Tiga Korban Kebakaran KM Santika Nusantara yang Meninggal Dunia Tiba di Surabaya Sore Ini

Sama seperti anggota keluarga korban yang lainnya, Supardoyo juga menunggu hasil otopsi dan pencocokan hasil DNA sepupunya itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved