Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Keluhkan Cairan Putih Bau Menyengat di Sungai Ngrowo, DLH Tulungagung Sebut Limbah Tak Bahaya

Warga Keluhkan Cairan Putih Bau Menyengat di Sungai Ngrowo, DLH Tulungagung Sebut Limbah Tak Bahaya.

Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
SURYA/DAVID YOHANES
Cairan putih terlihat mengendap di Sungai Ngrowo, Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung. 

Warga Keluhkan Cairan Putih Bau Menyengat di Sungai Ngrowo, DLH Tulungagung Sebut Limbah Tak Bahaya

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Cairan putih dan berbau menyengat keluar dari gorong-gorong yang bermuara di Sungai Ngrowo, Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung.

Cairan putih itu menyebabkan endapan yang meluas, mirip kapur untuk bahan bangunan.

Yang menjadi keluhan warga, cairan ini juga menyebabkan bau tidak sedap.

Penuhi Panggilan KPK, Soekarwo Diperiksa Jadi Saksi Dugaan Suap di Tulungagung: Tidak Ada Persiapan

Ditangkap Setelah Kehabisan Bensin, Jambret di Tulungagung Mengaku Siswa Berprestasi

Pemilik Peternakan Bebek Tulungagung Berubah Sikap, Tolak Tutup Kandang, Satpol PP Tak Bisa Eksekusi

Kondisi debet air mengering turut membuat bau busuk ini semakin menyengat.

"Sudah lama bau busuknya menyebar," ucap seorang warga bernam Firman.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung Sukaji mengatakan, cairan putih itu bukan limbah kimia berbahaya.

Dari sampel yang diambil, cairan itu air gamping yang digunakan untuk pembuatan kerupuk rambak.

Cairan ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namun selama ini tidak kehilatan karena debet air Sungai Ngrowo masih tinggi.

"Begitu air sungai mengering, barulah cairan putih itu mengendap dan kelihatan," terang Sukaji.

Selama ini Kelurahan Sembung memang menjadi sentra pembuatan kerupuk rambak.

Air gamping bekas pengolahan itu memang dialirkan ke Sungai Ngrowo.

sebenarnya DLH sudah membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di sentra kerupuk rambak ini.

Harapannya air gamping bekas pengolahan kerupuk rampak ini sudah dalam keadaan bersih, saat dibuang ke sungai.

Namun menurutnya, kondisi IPAL komunal itu sudah tidak seperti saat pertama kali dibangun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved