Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terungkap di Sidang, Guru Honorer Dimutilasi Sempat Teriak Minta Tolong & Dengar Suara Orang Muntah

Terungkap di Sidang, Guru Honorer Dimutilasi Sempat Teriak Minta Tolong & Dengar Suara Orang Muntah.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Sudarma Adi
SURYA/DIDIK MASHUDI
Isman salah satu saksi yang mendengar suara teriakan minta tolong dari warung Aris Sugianto saat bersaksi di sidang PN Kabupaten Kediri, Kamis (29/8/2019) 

Terungkap di Sidang, Guru Honorer Dimutilasi Sempat Teriak Minta Tolong & Dengar Suara Orang Muntah

TRIBUNKEDIRI.COM, KEDIRI - Budi Hartanto (28) guru honorer dimutilasi ternyata sempat berteriak minta tolong saat dihabisi oleh dua pelaku Azis Prakoso (25) dan Aris Sugianto (32).

Teriakan korban Budi Hartanto terungkap dari saksi persidangan kasus pembunuhan dan mutilasi yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Kamis (29/8/2019).

Operasi Patuh Semeru 2019, Ada 8 Delapan Sasaran Yang Diprioritaskan Polres Kediri

Kasus Ayah yang Diusir Anaknya di Kediri, Sang Ayah Gugat Balik Anaknya ke Pengadilan

TRAFFIC REPORT: Ada Pengecoran di Pertigaan Ngadiluwih Kediri, Berikut Jalan Alternatif Pengendara!

Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Fahmi Hary Nugroho,SH dengan anggota Mellina Nawang Wulan,SH dan Guntur Pambudi,SH. Sidang menghadirkan tiga orang saksi masing-masung M Soleh, Isman dan Nurdirman warga Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Dalam kesaksiannya Isman menuturkan, saat menyaksikan acara talkshow TV sempat mendengar suara teriakan minta tolong dari arah warung nasi goreng Malaysia yang dikelola Aris Sugianto. Suara teriakan itu terdengar sekitar pukul 22.00 WIB.

Malahan Isman sempat keluar rumah melalui pintu belakang rumahnya untuk mengecek suara teriakan tersebut. Karena selain mendengar suara teriakan juga mendengar suara orang yang muntah-muntah. "Suaranya hoak - hoek, saya mengira ada orang mabuk," jelasnya.

Karena penasaran, Isman pagi harinya sempat mendatangi warung yang dikelola Aris Sugianto. Namun dirinya tidak menemukan keganjilan atau kecurigaan. Soal teriakan minta tolong dan suara orang muntah sempat disampaikan kepada tetangganya.

"Anak saya juga mendengar suara teriakan dan suara seperti orang berkelahi. Setelah mendengar suara itu anak saya juga takut," jelasnya.

Sementara Nurdirman saksi lain yang rumahnya dekat dengan TKP pembunuhan juga mengaku mendengar suara minta tolong. Malahan dia sempat keluar rumahnya untuk mengeceknya.

"Saya sempat keluar rumah dan melihat jalanan ramai karena ada rombongan pawai Miniatur Truk yang lewat," jelasnya.

Keesokan harinya setelah mendengar suara teriakan minta tolong Nurdirman saat lewat depan warung nasi goreng sempat melihat Aris Sugianto menyapu membersihkan warungnya.

Terkait dengan suara teriakan minta tolong dari cerita yang diketahuinya, berasal dari warung karena pengelola warung melihat bayangan yang menakutkan. "Katanya pemilik warung kelindihan (ketakutan) karena ada hantu," jelasnya.

Terkait dengan penjelasan dari kesaksian Isman dan Nurdirman kedua terdakwa Aris Sugianto dan Azis Prakoso yang didampingi penasehat hukum Taufiq Dwi Kusuma dan Rekan tidak memberikan tanggapannya.

Sedangkan M Soleh saat bersaksi mengaku telah mengenal dengan kedua terdakwa. Malahan saat Aris berniat mencari lokasi untuk membuka warung juga dibantu oleh Soleh.

Hanya saja warung nasi goreng Malaysia itu hanya buka sekitar dua minggu kemudian tutup. "Warungnya dikontrak setahun Rp 2 juta, namun batu dibayar Rp 1 juta," jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved