Di Lamongan, Orang Tua Harus Datang untuk Pelanggar Dibawah Umur yang Terjaring Operasi Patuh
Sat Lantas Polres Lamongan, selama berlangsungnya Operasi Patuh Semeru 2019 ini petugas turun langsung ke masyarakat untuk memberikan sosialisasi
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Operasi Patuh Semeru 2019 dimulai sejak 29 Agustus. Selain melakukan penindakan, polisi juga menggelar sejumlah langkah pre-eventif untuk mengurangi angka pelanggaran lalulintas.
Salah satu langkah pre-eventif yang dilakukan oleh Sat Lantas Polres Lamongan, selama berlangsungnya Operasi Patuh Semeru 2019 ini petugas turun langsung ke masyarakat untuk memberikan sosialisasi terkait budaya tertib Lalu lintas.
Termasuk yang dilakukan Sat Lantas di Masjid Al-Busra usai salat Jumat, (30/8/2019).
Polisi memberikan penjelasan seputar pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2019 pada jemaah yang usai menjalankan salat Jumat.
Petugas meminta sesaat waktu untuk menjelaskan langkah dan upaya petugas terkait sasaran pelaksanaan Operasi Patuh 2019.
"Bapak - bapak jamaah Jumat, mohon waktu sejenak," ungkat Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Lamongan, Iptu Fatkur.
Selain itu, petugas juga merentangkan spanduk yang berisi sejumlah poin sasaran Operasi Patuh 2019.
Kasatlantas Lamongan, AKP Danu Anindhito Kuncoro Putro mengatakan sosialisasi di masjid adalah salah satu cara polisi untuk sosialisasi mengenai budaya tertib berlalu lintas. Selain masjid, kata Danu, pihaknya juga akan melakukan hal yang sama di tempat ibadah lainnya seperti di gereja.
• PWNU Jatim Tolak Kebiri Kimia Ditanggapi Kejati Jatim: Itu Hukuman Atas Perbuatan Terpidana
• Seusai Dengar Barbie Kumalasari Nyanyi, Pengamat Musik Bens Leo: Fals Banget dari Ujung Sampai Akhir
• BREAKING NEWS - Siswa SMA Dibacok Orang Tak Dikenal di Petemon Setelah Salat Jumat, Pelaku Kabur
"Ini adalah salah satu langkah pre-eventif yang kita lakukan selama gelar Operasi Patuh Semeru kali ini," ungkap Danu kepada Tribunjatim.com.
Langkah pre-eventif, lanjut Danu, diantaranya dengan turun langsung ke komunitas-komunitas motor yang ada di Lamongan untuk melakukan sosialisasi. Tindakan pre-eventif lainnya, kata Danu, adalah dengan turun langsung ke sekolah untuk memberikan penjelasan tentang budaya tertib berlalu lintas.
"Selain menjelaskan tentang 8 prioritas pelanggaran yang berpotensi kecelakaan, kami di Polda Jatim juga akan menjelaskan tentang 3 prioritas utama di Polda Jatim yaitu pentingnya penggunaan helm, anak dibawah umur yang mengendarai motor dan melawan arus," ujarnya kepada Tribunjatim.com.
Danu menyebut, salah satu sasaran operasi patuh ini adalah anak di bawah umur yang belum waktunya menggunakan sepeda motor. Polisi, terang Danu, tetap akan melakukan tindakan hukum berupa tilang yang dilakukan sebagai upaya pembelajaran agar tetap tertib berlalu lintas.
Pada saat harus mengurus surat tilan, mereka harus didampingi orang tua dengan pernyataan tidak akan mengulangi lagi pelanggaran dan persyaratan lainnya yang mengikat agar anak tak mengulangi lagi perbuatannya.(Hanif Manshuri/Tribunjatim.com)