50 Anggota Juanda Cyclist Community Rasakan Sensasi Bersepeda dari Gilimanuk ke Denpasar Bali
Sedikitya 50 pecinta sepeda balap yang tergabung dalam Juanda Cyclist Community (JCC) melakukan Tour ke Bali, Sabtu (31/8/2019).
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sedikitya 50 pecinta sepeda balap yang tergabung dalam Juanda Cyclist Community (JCC) melakukan Tour ke Bali, Sabtu (31/8/2019).
Tour ke Bali yangdilakukan Anggota JCC ini dimulai star dari Masjid Besae Al Mubarrok, Gilimanuk, Kabupaten Negara ini menuju Denpasar Bali sepanjang kurang lebih 125 Kilometer.
Acara Gowes ke Bali ini, menurut Solikan selaku penghobi sepeda balap juga pengusaha muda di kampung Logam Ngingas, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo ini, sudah di rencanakan jauh-jauh hari.
Apalagi anggota Juanda Cyclist Community (JCC) hampiur tiap minggu berkumpul dan menjajal jalan-jalan yang menanjak dan nenantang, mulai dari Tretes Pandaan, Pacet serta daerah Sarangan yang penuh tanjakan, juga jalan yang lurus.
"Kebetulan semua anggota JCC ini dari Kecamatan Waru, Kecamatan Sedati, ada juga warga Brebek dan Ngingas, jadi hampir tiap Minggu kami bersepeda ke tempat yang indah dan penuh tantangan. Kebetulan usai lebaran Idul Adha semua anggota JCC ingin menelusuri Pulau dewata bali yang dikenal sangat Indah. Maka kami memulai tour de Bali ini dari Gilimanuk. Sepeda kita naikkan Pick up dari Surabaya menuju Gilimanuk, lalu kita gowes ke Denpasar Bali," ujar bapak dua anak ini kepada Tribunjatim.com.
Menurut Solikan, hampir semua anggota JCC ini sudah berumah tangga dan adapula yang usianya di atas 50. Jadi jalanan yang naik turun di Bali ini membuat peserta harus bekerja keras menaklukkan Pulau Dewata ini.
"Rata anggota kami umurnya di atas 40 namun ada juga yang usinya masih muda, kendati begitu track-track naik atau yang sangat menantang sudah menjadi makanan sehari-hari. Saya sendiri serasa mimpi bisa mengenjot sejauh ini, padahal jalannya naik turun," imbuh Solikan yang gemar makan sate ini.
• Hasil Bhayangkara FC Vs Persebaya, David da Silva Cetak Gol di Laga Debut, Bajul Ijo Menang 0-2
• Nikita Mirzani Sempat Ingin Gunakan Jasa Elza Syarief Sebagai Pengacara! Kenapa Nggak Jadi?
Hal senada dikatakan H Nur Cholis, bagi anggota JCC yang kecapaian atau tidak sanggup melahap track tanjakan, makan akan diabntu anggota lainnya, terutama tim sapu bersih yang membawa mobil di belakangnya.
"Alhamdulillah selama perjalanan semua berjalan lancar, perjalanan kurang lebih 125 kilometer kita tempuh dua tahap. Tahap pertama 60 kilo meter, lalu istirahat, kemudian dilanjutkna tahap kedua 60 km. Jalannya sangat berat banyak tanjakan-tanjakan," ujar pria yang hamnpir tiap hari gowes ini.
Pada lap pertama imbuh Nur Cholis, para anggota JCC berhenti sebuah rumah makan di kawasan tepat oukul 9.30 Wita. Setelah itu dilanjutkan lagi pada pukul 10.00 Wita menuju Denpasar Bali. Tujuan dari Tour Bali ini, selain mencari suasana yang berbeda, juga para anggota imngin menikmati panorma Pulau dewata yan dikenal di manca Negara.
"Rombongan masuk Denpasar Bali dan sampai di Lokasi penginapan pada pukul 13.00 Wita. Alhamdulillah lancar semua. Yang penting bisa menaklukkan jalan bali setelahnya kita berwisata," tukasnya.
Menurut Solikan Juanda Cyclist Community (JCC) terbentuk lima tahun yang lalu, awalnya anggota hanya beberapa orang terutama diikuti warga Ngingas saja. Lambat laun para pecinta gowes ini bertemu dengan anggota lain di seputaran Juanda dan Sidoarjo.
Maka sampai sekarang anggota JCC sendiri mencapi 60 orang.
"Ada yang tidak bisa ikut karena ada urusan bisnis dan urusna keluarga. Maklum pas liburan," jelasnya.
Menurut Rosul anggota JCC ini, untuk harga sepeda balap yang dimiliki anggota JCC harganya bervariasi tergantung jenis dan merknya. Paling murah Rp 5 juta, itupun untuk pemula.
"Ya ada yang mencapai 50 juta, kalau sepeda balap di sini bervariasi harganya di atas 10 jutaan, karena harus diubah lagi, sesuai keinginan pemiliknya," tukasnya.