Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gulali Laris Diburu Pengunjung Acara Oeklam-Oeklam Heritage Nang Kajoetangan, Jadi Makanan Favorit

Gulali menjadi makanan favorit pengunjung dalam acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan pada Jumat (30/8/2019).

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/RIFKI EDGAR
Seorang pengunjung saat membeli gulali dalam acara Oeklam-Oeklam Heritage Nang Kajoetangan, Jumat (30/8/2918). Permen gulali menjadi makanan favorit pengunjung saat jalan-jalan menikmati suasana heritage di Kayutangan. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Gulali menjadi makanan favorit pengunjung dalam acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan pada Jumat (30/8/2019).

Sejumlah pengunjung memakan makanan yang terbuat dari gula tersebut sembari menikmati jalan-jalan sore di kawasan Kayutangan.

Para pedagang yang berjualan gulali laris manis diserbu oleh para pengunjung.

Harga yang dijual pun cukup murah, rata-rata para pedagang gulali menjualnya dengan harga Rp 2.500 hingga Rp 3.000.

Permainan Tembak Bambu Sedot Perhatian Pengunjung di Acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan

"Lumayan laris, sudah habis 30 tusuk yang telah kami jual. Alhamdulillah ini rezeki dadakan," ucap Hendiyani (27) warga Muharto yang menjual gulali.

Tak hanya gulali saja kuliner zaman dulu yang dijual di acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan.

Sejumlah makanan zaman dulu seperti polo pendem, kacang tanah, singkong rebus, arbanat, roti belanda, wedhang secang hingga minuman sinom dijual dalam event yang digelar dua hari tersebut.

"Acara seperti ini kan jarang-jarang digelar di kota Malang, ya mumpung lagi santai kita jalan-jalan menikmati sore hari di Kayutangan sambil makan gulali," ujar Samuel (25) satu di antara pengunjung.

Samuel mengatakan, bahwa acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan memiliki nilai positif yang harus terus dikembangkan oleh Pemkot Malang sebagai wisata sejarah.

Pedagang PKL di Oeklam-oeklam Heritage nang Kajoetangan Protes, Lapaknya Dirazia Satpol PP Malang

Meski ia menilai nuansa heritagenya belum muncul sepenuhnya, namun nuansa heritage tersebut bisa dimunculkan melalui jajanan kuliner yang dijual oleh pedagang.

"Kalau nuansanya masih belum ya, karena beberapa pengunjung juga masih belum berpakaian zaman dulu. Apabila masyarakat ini kompak, pasti nuansanya akan terangkat," ucap alumni Universitas Brawijaya itu.

Selain menyajikan kuliner, gerai Stamboel ataupun pasar rakyat di acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan juga diisi oleh beragam pernak-pernik khas zaman dulu.

Satpol PP Kota Malang Tertibkan PKL Tak Berizin di Oeklam-oeklam Heritage nang Kajoetangan

Seperti perabotan rumah zaman dulu mainan zaman dulu, hingga berbagai macam model pakaian khas zaman dulu.

Para pengunjung juga bisa berselfie ria dalam event tersebut.

Dikarenakan panitia telah menyediakan spot-spot untuk foto selfie bagi para pengunjung.

Sebagai informasi acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan akan berakhir pada Sabtu (31/8/2019). (Surya/Rifki Edgar)

Seusai Ikut Tahlilan, Pria dari Malang Kaget Ditusuk Pisau Dapur Tetangga di Rumah, Tewas Saat di RS

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved