Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pedagang PKL di Oeklam-oeklam Heritage nang Kajoetangan Protes, Lapaknya Dirazia Satpol PP Malang

Pedagang PKL di Oeklam-oeklam Heritage nang Kajoetangan Protes, Lapaknya Dirazia Satpol PP Malang.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Sudarma Adi
SURYA/RIFKI EDGAR
Para petugas Satpol PP Kota Malang saat menertibkan para PKL tak berizin yang berjualan di acara Oeklam-oeklam Heritage nang Kajoetangan, Jumat (30/8/2019). 

Pedagang PKL di Oeklam-oeklam Heritage nang Kajoetangan Protes, Lapaknya Dirazia Satpol PP Malang

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tak berizin melayangkan protes lantaran dilarang berjualan dalam acara Oeklam-Oeklam Heritage nang Kajoetangan Kota Malang, Jumat (30/8).

Mereka tak terima lantaran diharuskan untuk merapikan dagangannya oleh petugas Satpol PP Kota Malang.

Padahal, para PKL ini sudah menggelar lapak dagangannya dan siap untuk dijajakan.

Satpol PP Kota Malang Tertibkan PKL Tak Berizin di Oeklam-oeklam Heritage nang Kajoetangan

Seusai Ikut Tahlilan, Pria dari Malang Kaget Ditusuk Pisau Dapur Tetangga di Rumah, Tewas Saat di RS

Mencicipi Sensasi Gurih dan Segarnya Seblak Asgar di Kota Malang, Cocok Buat Ganjal Perut saat Lapar

"Kami tak terima, kenapa kami dilarang berjualan, padahal kami warga Kota Malang juga," ucap Nurul Anwar PKL yang berjualan aksesoris.

Meski tidak ada ketegangan dalam kejadian tersebut, Nurul menyayangkan aksi yang dilakukan oleh petugas.

Padahal sebulan sebelumnya ia dan teman-temannya yang lain sudah menyiapkan bahan-bahan untuk dijual di acara Oeklam-Oeklam Heritage nang Kajoetangan.

"Ini kan jalan di tengah Kota Malang. Tapi kenapa pedagang yang tinggal di Kota Malang malah dilarang berjualan. Apalagi jalanan sampai ditutup? Padahal dagangan sudah tak siap jauh-jauh hari," ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap, Pemerintah Kota Malang bisa mendengarkan aspirasi mereka karena sampai dilarang berjualan.

"Iya ini sudah kami bereskan. Tinggal kami angkut saja. Hanya kami heran kenapa kok kami sampai dilarang berjualan. Padahal di k kota lain tidak sampai seperti ini," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved