Peringati 1 Muharram 1441 Hijriyah, YPM Sepanjang Sidoarjo Gelar Pawai Budaya Nusantara
dari jenjang TK hingga perguruan tinggi yang berada di bawah lingkup Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma’arif (YPM) Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo,
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Dalam rangka Memperingati 1 Muharram 1441 Hijriyah, ribuan siswa, guru, dan dosen dari jenjang TK hingga perguruan tinggi yang berada di bawah lingkup Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma’arif (YPM) Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo, gelar pawai budaya nusantara, Minggu (1/9/2019) sore.
Pawai budaya bertajuk YPM Carnival tersebut diikuti lebih dari 6.000 peserta dengan melakukan pawai memakai kostum budaya nusantara.
Para peserta menempuh jarak sejauh 5 kilometer mulai dari perlintasan kereta api Ngelom hingga di garis finish Universitas Maarif Hasyim Latief (UMAHA).
Ketua YPM Sepanjang, Ir. Ahmad Makki M.MT mengatakan penyambutan tahun baru Islam secara massal di YPM sudah dilakukan sejak tahun 2012.
"Namun hanya dilakukan jalan sehat saja dan untuk kali pertama ini kita melakukan pawai kostum. Jadi tidak hanya tahun baru masehi saja yang dimeriahkan tetapi tahun baru Hijriyah juga kita rayakan," ujarnya kepada TribunJatim.com.
• Madura United Vs Kalteng Putra 2-1, Kiper Utama Laskar Isen Mulang Patah Tulang Bahu Akibat Benturan
• Ekspresi Hotman Paris Bayari Ongkos Wanita Tua di Kopi Johny, Nolak Saat Barang di Tubuhnya Diminta
• Dalam Sepekan, 8 Tersangka Kasus Narkoba Ditangkap Polres Nganjuk, 1.179 Butir Pil Koplo Disita
Ia menjelaskan pihaknya mengusung warna warni budaya nusantara dalam pawai tersebut agar generasi muda tahu berbagai keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
"Mereka akan tahu bahwa keberagaman itu menyatukan bangsa. Bahkan ada juga peserta yang memakai baju adat Papua sebagai simbol bahwa masyarakat Papua termasuk saudara kita dan kita juga saudara mereka," jelasnya.
Sementara itu, ketua panitia YPM Carnival, M. Hajir mengajak masyarakat dan peserta untuk berkaca pada peristiwa rasisme yang terjadi di Surabaya hingga mengakibatkan kerusuhan di Papua.
Dalam acara kali ini kebanyakan para peserta menggunakan baju adat khas Papua sebagai simbol kerpihatinan dengan kasus rasisme tersebut.
"Sepanjang jalan para pelajar ini menyanyikan lagu daerah Papua. Sebagai simbol stop rasisme karena Papua merupakan bagian dari NKRI. Dan saya berharap dengan YPM Carnival ini membuat para generasi muda seperti siswa, guru serta masyarakat lainnya semakin peduli dan menjunjung tinggi nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa," pungkasnya.