Mengintip Jogging Track Limbah Sandal Jepit Kalimas Surabaya yang Kini Merana
Surabaya selalu menciptakan inovasi dan kreativitas dalam banyak hal. Termasuk fasilitas publik Jogging Track di sepanjang Kalimas.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
(Surabaya Heritage Track Punya 6 Rute Baru Jalan-jalan Kawasan Sejarah Kota Surabaya, Ini Daftarnya)
Saat Surya mengintip lintasan Jogging Track unik tersebut masih tampak jelas kreativitas yang tersaji.
Namun sayang begitu masuk lebih dalam, kreativitas jalur jogging ini tak diikuti perawatan yang benar.
"Hampir tidak pernah dipakai joging. Lihat itu sandal-sandal itu malah tertutup rumput liar dan daun-daun kotor. Eman Jane (seharusnya sangat disayangkan)," ucap Hanik, warga Keputran, Kecamatan Tegalsari, yang rumahnya persis di dekat areal Jogging Track.
Menurut Hanik, Jogging track itu sejak dioperasikan pada akhir 2018 selalu sepi pengunjung.
Awal-awal pembuatannya sempat mencuri perhatian karena ada inovasi limbah sandal japit yang tidak terpakai.
Lintasan Jogging Track dari Limbah sandal Japit itu membentang menyisir tepi Kalimas sisi barat.
Lintasan jogging dari potongan sandal Japit itu membentang dari Utara ke Selatan.
Tampak memang lintasan joging yang sebelumnya dibanggakan itu kondisinya merana.
Salah satu petugas taman siang tadi tampak sibuk menyirami aneka tanaman dan bunga di taman Jogging Track.
Sepanjang lintasan jogging tepi sungai Kalimas itu memang juga dihiasi taman.
Hanya saja keberadaan taman dan penampakan tak terawat lintasan joging sandal jepitnya malah membuatnya tampak tak imbang.
(Mau Coba Sensasi Baru Jogging Track di Tepi Sungai Kali Mas? Olahraga Sambil Nikmati Hamparan Air)
Bahkan persis di bawah pohon dekat areal rumah warga Ngagel Tambangan banyak dedaunan liar menutupi areal joging tersebut.
"Saya hanya nyiram kembang. Soal lintasan itu ada tanggung jawab sendiri," kata petugas siram.
Petugas siram ini mengakui memang tidak ada perawatan khusus untuk jalur jogging track. Tiap kali menyirami tanaman tidak ada petugas yang menyapu atau merawaf lintasan.
"Tidak ada," kata petugas siram kembali.
Reporter: Surya/Nuraini Faiq
(Stikom Surabaya Jadi Universitas Dinamika, Bakal Buka Prodi Pariwisata, Cari Dosen Kualifikasi S2)