Kepergok Polisi 5 Pemuda di Surabaya Batal Pesta Sabu, Beli 'Barang' dari Hasil Jual Motor Curian
Sempat menjadi target penyerangan teroris ternyata tidak membuat anggota Polisi yang bertugas di Polsek Wonokromo menciut dalam menghadapi kejahatan.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sempat menjadi target penyerangan teroris ternyata tidak membuat anggota Polisi yang bertugas di Polsek Wonokromo menciut dalam menghadapi kejahatan.
Justru sebaliknya, dua hari pasca penyerangan teroris Senin (19/8/2019) silam, Tim Anti Bandit Polsek Wonokromo berhasil membekuk lima pemuda pengguna sabu-sabu.
Diantaranya; Renggi Demonstra Revol (20), Hermawan Budi Satya (24), Angga Prasetyo (18), Fandi Setiawan (31), dan Khoirul Anwar (25).
• Pasca Penyerangan Polsek Wonokromo, Anggota Polres Kediri Wajib Latihan Beladiri Drill Tongkat
Kelima pemuda yang tubuhnya penuh tato itu diiringkus polisi sebelum berpesta sabu-sabu di sebuah gang sempit di dekat mall kawasan Jalan Raya Wonokromo Kota Surabaya.
Posisi duduk bersilah mereka di sebuah gang sempit kawasan Jalan Raya Wookromo di satu pagi dini hari itu mendadak buyar, saat polisi berpakaian preman meneriaki mereka dari ujung gang.
Beberapa dari mereka ada yang mencoba kabur, namun urung dilakukan, setelah petugas lebih dulu meringkus mereka.
Suasana hening pukul 03.00 WIB dini hari hari itu, mungkin bagi mereka bakal menjadi suasana terakhir menikmati kebebasan, sebelum akhinya mendekam dibalik jeruji besi Mapolsek Wonokromo, karena kepergok sedang berpesta sabu.
• Lumpuhkan Pembacok di Polsek Wonokromo, Brigpol Kuncoro Bisa Bela Diri CIA dan SWAT
Dari tangan mereka, polisi menyita tiga poket sabu sebetat 0.51 gram.
Namanya juga pesta, tak cuma barang bukti sabu saja yang ditemukan di lokasi penangkapan.
Polisi juga menyita, dua botol alat bong, sebuah pipet plastik, satu buah sekop, dan sebuntal poket plastik bening.
Renggi seraya menutupi wajahnya dengan kedua pergelangan tangan yang terborgol mengaku memeperoleh barang haram itu dari seorang kurir yang tak pernah ketahui namanya.
"Saya dapat sabunya dari orang gak tau namanha di daerah tambak asri," katanya di Pers Room Mapolsek Wonokromo, Rabu (4/9/2019).
Ia juga mengungkapkan, dirinya belum genap sebulan mengonsumsi barabg haram jenis sabu.
Selama ini ia hanya berniat untuk coba-coba saja, lantaran terpengaruh ajakan rekan.
"Baru pakai sabu setengah bulan
Ya cuma iseng-iseng aja. Diajak teman-teman," jelas pemuda berkepala plontos itu.
Renggi juga mengungkap, uang yang digunakannya membeli sabu untuk berpesta dengan keempat rekannya adalah hasil menjual motor curian.
"Dari hasil pencurian motor pak," tukasnya.
Ada dua lokasi pencurian motor yang ia lakukan bersama Hermawan dan Angga.
Pertama di kawasan Jalan Ginden Sukolilo. Ia berhasil menggasak sebuah motor dan dijual di Pulau Madura seharga Rp 2.3 Juta.
Kedua di kawasan Kebraon, Karang Pilang. Ia berhasil menggasak sebuah motor dan dijual ke penadah yang sama di Pulau Madura seharga Rp 1.3 Juta.
"Ada yang kami buat makan-makan, yang lainnya buat beli sabu," ungkapnya.
Dilain sisi, Kapolsek Wonokromo AKP Christhoper Adhikara Lebang mengungkap, pihaknya baru mengetahui jikalau tiga diantara kelimanya adalah pelaku curanmor setelah mebemukan barang bukti Kunci T dan Plat Nomor Kendaraan di dalam tas yang dibawa Renggi.
"Otak ranmor, Renggi, Hermawan, Angga, Sisanya cuma pakai sabu-sabu aja. Para pelaku tidak mempersenjatai diri, tidak ada rekam jejak melukai korban," pungkasnya.