Perlakuan Pupung Sadili ke Para ART Diungkap Aulia Kesuma, Sang Istri Muda Sebut Diberi Sayur Basi
Perlakuan Pupung Sadili ke para ART diungkap Aulia Kesuma, sang istri muda, "dikasih makanan basi."
Perlakuan Pupung Sadili ke para ART diungkap Aulia Kesuma, sang istri muda, "dikasih makanan basi."
TRIBUNJATIM.COM - Lewat reka adegan di rumah Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, terungkap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili minum jus tomat yang sebelumnya diberikan Aulia Kesuma.
Diketahui Pupung Sadili dibunuh dengan cara diracun dulu menggunakan obat tidur yang telah digerus.
Obat tidur tersebut kemudian dicampur ke dalam jus tomat oleh Aulia Kesuma.
• Kronologi Gadis Suku Baduy Diperkosa 3 Pria di Gubuk, Korban Lakukan Perlawanan Luar Biasa
Aulia Kesuma memeragakan mulai dari menumbuk obat tidur sampai memasukkannya ke dalam gelas yang berisi jus tomat.
Adegan itu dilakukan di bagian dapur rumah korban.
• Rekonstruksi Aulia Kesuma Bunuh Suami, Rasa Pahit dan Hubungan Intim sebelum Pupung Dieksekusi
Aulia Kesuma dan Pupung Sadili meminum jus tomat tersebut di ruang tamu berukuran sekitar 5 x 10 meter.
"Habis minum, Pak Edi (Pupung Sadili) sempat tanya, 'kok pahit?'," kata Aulia Kesuma di hadapan para penyidik Polda Metro Jaya, Kamis (5/9/2019).
"Iya itu dicampur sayur pare," ujar dia memperagakan jawabannya kepada Pupung Sadili.
• Kronologi Lengkap Sederet Upaya Aulia Kesuma Bunuh Suami dan Anak Tiri, Algojo Tak Tega Lihat Korban
Guna membuat Pupung Sadili cepat terlelap, Aulia Kesuma mengajaknya untuk berhubungan intim di kamar.
Setelah Pupung Sadili tertidur, Aulia Kesuma membekapnya dengan handuk, dibantu dua orang eksekutor sewaannya, Agus dan Sugeng.
Pupung Sadili pun tewas di tangan ketiganya.
• Terungkap, KV Sudah Lama Simpan Dendam dengan Saudara Tiri, Bunuh Tak Dipaksa Aulia Kesuma
Niat dan upaya bunuh suami dan anak tiri
Tidak tahan dengan beban utang yang semakin menghimpit dirinya, niat untuk menghabisi nyawa Pupung Sadili pun muncul dalam benak Aulia Kesuma.
Niat untuk membunuh suaminya tersebut muncul sejak Juni 2019, tepatnya setelah Lebaran tahun ini.
"Ya itu sejak waktu Lebaran saya sudah enggak kuat, karena itu uang sudah benar-benar habis. Jadi, sisa uang Danamon itu Pak Edi ngerasa, saya masih ada," ujar Aulia Kesuma di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
• Mengapa Aulia Kesuma Bisa Utang Segunung sampai Rp10 Miliar? Tak Hiraukan Pesan Orang Tuanya
Saat itu, Aulia Kesuma mengaku kondisi keuangannya sudah habis, tetapi Pupung Sadili yang mengusulkan untuk berutang tidak mau melunasi dengan menjual asetnya berupa dua rumah.
Sebelum niatan tersebut muncul, Aulia Kesuma sebenarnya sudah pernah bercerita soal masalah keuangannya kepada seorang keponakan Pupung Sadili di Bandung.
Dalam curhatannya kepada keponakan Pupung Sadili yang biasa disapa Gege, Aulia Kesuma mengaku tidak pernah foya-foya selama hidup bersama Pupung Sadili.
Dirinya membantah berutang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya.
"Saya bilang saya sebenarnya enggak nuntut banyak, selama saya nikah dengan Pak Edi, bolehlah nanti dibuktikan sama orang-orang yang pernah ikut, pernah enggak saya sekali berfoya-foya, beli perhiasan, beli baju mahal-mahal, pernah beli sepatu mahal-mahal, pernah enggak?," tutur Aulia Kesuma.
• Terkuak Motif Lain Aulia Kesuma Sang Istri Muda Bunuh Pupung Sadili, Bukan Hanya Utang Segunung!
Akhirnya, Aulia Kesuma pun menghubungi mantan asisten rumah tangganya yang berinisial TN dan menceritakan permasalahannya.
Selama bekerja dengan Pupung Sadili, TN juga kerap mendapatkan perlakuan yang kasar.
Menurut Aulia Kesuma, Pupung Sadili memang membenci beberapa asisten rumah tangganya sehigga kerap berlaku kasar.
"Saya cerita ke pembantu, sih. Jadi begini karena pembantu pun diperlakukan oleh Pak Edi. Seperti dikasih makanan basi, sayur basi, orang makan tempe saja dibilang ambilnya jangan dua, satu saja," ungkap Aulia Kesuma.
• Profil-Biodata Benny Wenda yang Disebut Dalang Kerusuhan di Papua, Kini Tinggal di Inggris
Awalnya, Aulia Kesuma berencana membunuh Edi dengan disantet namun cara tersebut gagal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, untuk menyantet Pupung, Aulia Kesuma mengeluarkan uang Rp40 juta untuk biaya dukun.
"Tersangka Aulia mencari dukun untuk menyantet korban, supaya meninggal. Tapi tidak mempan," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
• Profil-Biodata Soedarpo Sastrosatomo, Kakek Mertua Lulu Tobing, Masuk Jajaran Keluarga Terkaya
Kemudian, Aulia Kesuma melakukan upaya lain untuk membunuh suaminya dengan cara ditembak.
Tetapi niatnya gagal karena Aulia Kesuma kesulitan mendapatkan senjata api secara ilegal.
"Upaya yang lain tak mencari senjata api, dan telah mengeluarkan uang Rp25 juta. Sudah nambah 10 juta. Karena kemahalan, tidak jadi menembak," ungkap Argo.
• Meski Dilarang, Sopir Tak Takut Angkut Perempuan Misterius Naik Bus di Tol Cipularang: Bawa Untung
Akhirnya eksekusi pembunuhan pun dilakukannya dengan menyewa pembunuh bayaran karena jatuh tempo utang sudah semakin dekat.
Aulia menjanjikan kepada dua eksekutor yang disewanya uang masing-masing mencapai Rp200 juta.
Dua eksekutor tersebut adalah Kuswanto Agus (AG) dan Muhammad Nur Sahid (SG).
Keduanya merupakan buruh yang didatangkan dari Lampung.

• Lokasi KKN di Desa Penari Viral di Media Sosial, Bupati Banyuwangi Azwar Anas Lakukan Penelusuran
"Yang dijanjikan saudara AK sebesar Rp200 juta untuk masing-masing saudara SG dan AG," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Aryo Seto, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Namun setelah membunuh Pupung Sadili, Aulia Kesuma tidak langsung memberikan imbalan buat keduanya.
Aulia Kesuma hanya memberikan uang Rp10 juta untuk mereka pulang ke Lampung.
"Belum dibayar. Baru dikasih Rp10 juta untuk pulang ke Lampung," tutur Suyudi.
Aulia Kesuma membunuh Pupung Sadili dengan maksud untuk menguasai aset milik suaminya demi membayar utang kepada pihak bank.
• Di Mana Lokasi KKN di Desa Penari Sebenarnya? Petunjuk & Analisa Mengerucut ke Desa di Bondowoso
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aulia Peragakan Proses Menghabisi Suami dan Anak Tiri, Dieksekusi Usai Berhubungan Intim.