Polemik Berakhirnya Audisi Bakat Badminton PB Djarum, GM FKPPI Jatim Desak Komisioner KPAI Mundur
Polemik berakhirnya audisi bakat atlet badminton PD Djarum, GM FKPPI Jatim desak komisioner KPAI untuk mundur.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua GM FKPPI (Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri) Jawa Timur, R Agoes Soerjanto, menyayangkan berhentinya audisi pencarian bakat atlet badminton seusai adanya polemik antara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan PB Djarum.
Agoes menilai, selama ini peran PB Djarum dalam pencarian bibit atlet badminton sangat membantu dalam mengurangi beban pemerintah.
Sedangkan KPAI yang menuding PB Djarum melakukan eksploitasi terhadap anak lewat ajang audisinya menurut Agoes, tidak sejalan dengan semangat kemajuan berbagai bidang termasuk prestasi olahraga yang digelorakan Presiden Jokowi.
• Profil-Biodata Susanto, Ketua KPAI yang Jadi Sorotan Publik Terkait Polemik Audisi PB Djarum
Ia pun mencontohkan pada penyelenggaraan Asian Games ke 18 di Jakarta lalu, di mana cabang olahraga bulu tangkis berhasil menyumbangkan 2 emas, 2 perak, dan 4 perunggu.
"Tapi dengan ini KPAI dengan mudahnya membunuh Badminton usia dini kita, ini tidak bisa dibiarkan,” ujar Agoes, Selasa (10/9/2019).
Untuk itu, Agoes menekankan sebaiknya Jokowi tegas membersihkan semua variabel yang dapat menjadi beban bagi pemerintahannya.
“Pak Jokowi jangan ragu untuk membersihkan figur-figur inkompeten yang dapat menjadi beban seperti Komisioner-komisioner KPAI yang bermain kata-kata seolah berlindung di balik eksploitasi anak,” tambah Agoes.
• Seto Mulyadi Sayangkan PB Djarum Eksploitasi Anak: yang Dilakukan KPAI Sudah Tepat
CEO klub sepakbola Arema FC ini menilai jika KPAI mau serius mengurus eksploitasi anak, harusnya KPAI fokus membina anak terlantar, pengemis anak-anak atau mencegah adanya pekerja anak.
”Kita lihat mundurnya prestasi nasional tenis meja dan tenis lapangan setelah sponsor utama menarik diri, jangan sampai di Badminton itu terjadi, KPAI jangan hambat prestasi olahraga lah,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris GM FKPPI Jatim Didik Prasetiyono menerangkan, tudingan KPAI telah terjadi eksploitasi anak dalam proses audisi PB Djarum sangat tendensius dan gegabah.
"Ini karena KPAI tidak pernah membuktikan dengan berbasis data-data faktual dan konkrit tentang apa eksploitasi yang dimaksud," kata Didik.
Menurut Didik, KPAI hanya melihat di tempat audisi masih terdapat logo atau brand image Djarum Foundation, lalu menuding telah terjadi eksploitasi secara ekonomi terhadap anak.
"Ketika mengatakan ada eksploitasi, KPAI harus bisa membuktikan telah ada dampak fisik dan/atau moral secara terukur yang telah terjadi. Tidak bisa hanya berdasarkan spekulasi atas sesuatu yang belum tentu terjadi di masa depan," ucap Didik.
• 65 Peserta Audisi Umum Djarum akan Berjuang di Babak Grand Final untuk Masuk Karantina PB Djarum