Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Iuran BPJS Kesehatan Dinaikkan Dua Kali Lipat, Peserta di Sidoarjo Gusar hingga Putuskan Turun Kelas

Peserta BPJS Kesehatan di Sidoarjo mulai gusar soal kenaikan iuran BPJS kelas mandiri yang naik dua kali lipat.

Penulis: M Taufik | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/M TAUFIK
Suasana layanan di Kantor Cabang BPJS Kesehatan Sidoarjo. Akhir-akhir ini banyak peserta berniat turun kelas karena iuran akan dinaikkan 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Rencana kebijakan penyesuaian iuran BPJS Kesehatan skala nasional mulai dirasakan dampaknya di daerah, termasuk di Sidoarjo.

Banyak peserta BPJS Kesehatan mulai gusar.

Mereka berdatangan ke pusat-pusat layanan BPJS Kesehatan untuk berkonsultasi tentang itu.

Termasuk datang ke kantor cabang BPJS Kesehatan, Mal Pelayanan Publik, dan pusat layanan lain.

"Tidak sedikit pula masyarakat yang datang ke konter mobil pelayanan untuk berkonsultasi terkait rencana penyesuaian iuran bulanan itu," ungkap Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Sidoarjo, Erwin Widiarmanto.

Aktivis PMII Gresik Tolak Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan yang Akan Membebani Masyarakat

Bahkan, diungkapkannya bahwa akhir-akhir ini banyak peserta BPJS Kesehatan yang memutuskan untuk turun kelas setelah mengetahui ada rencana kenaikan iuran.

"Iya, banyak warga yang berkonsultasi mengenai persyaratan untuk turun kelas apabila terjadi kenaikan iuran nantinya," tandas Erwin.

Dijelaskannya, sampai dengan saat ini BPJS Kesehatan pusat masih belum mengumumkan tentang kenaikan iuran tersebut.

Pemerintah masih melakukan berbagai kajian untuk mencari harmonisasi sebelum diputuskan kenaikan tersebut.

Jumlah peserta BPJS Kesehatan di Sidoarjo saat ini mencapai 1,6 juta atau sekitar 70 persen dari jumlah warga Sidoarjo.

Tingkat kepuasan pelayanan mencapai 75 persen setiap bulannya.

BPJS Wilayah Jatim Tandatangani MoU Bersama Muslimat NU, Data Anggota yang Belum Daftar BPJS

Di Sidoarjo, saat ini ada 16 rumah sakit yang dicover oleh BPJS kesehatan, dan pihaknya harus membayar Rp 40 miliar setiap bulannya.

"Pembayaran yang terbesar untuk tagihan yang ada di RSUD Sidoarjo yakni sekitar Rp 26-28 miliar," urainya.

Meski tagihan yang harus dibayar setiap bulannya sangat besar namun pihaknya terus berupaya untuk memastikan setiap peserta dilayani dengan baik.

"Keterlambatan pembayaran klaim jangan sampai mempengaruhi pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan. Dengan demikian semua peserta BPJS kesehatan akan mendapatkan pelayanan yang baik," tandasnya.

Iuran BPJS Kesehatan Resmi Dinaikkan Pemerintah 100%, Kapan Waktu Mulai Berlaku?

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved