Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Teganya Pemuda Bunuh Teman Sejak Kecil Demi Lunasi Utang di Cafe Penjara, Jasad Ditaburi Serbuk Kopi

Teganya Pemuda Bunuh Teman Sejak Kecil Demi Lunasi Utang di Cafe Penjara Gresik, Jasad Ditaburi Serbuk Kopi.

Penulis: Sugiyono | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/KOLASE TRIBUNJATIM.COM
Hadryil Choirun Nisa'a semasa hidupnya (kiri). Hadryil Choirun Nisa'a ditemukan tewas di Kafe Penjara Cerme Gresik, Rabu (11/9/2019). 

Setelah itu, jasat korban diseret ke tepi tembok pagar dan ditutup dengan sak serta ditaburi serbuk kopi. Selanjutnya, pelaku keluar dari cafe seorang diri dengan mengendarai motor dan membawa perhiasan dan ponsel korban.

Saksi, Budi Santoso (36), warga Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme Gresik mencurigai gerak-gerik pelaku. Kemudian, lapor ke Polsek Cerme. Dari laporan tersebut, Kapolsek Cerme AKP Iwan Hari Poerwanto, mendatangi tempat kejadian perkara.

Untuk masuk ke dalam Cafe, jajaran Polsek mendatangi rumah pengelola Cafe Penjara. Selanjutnya, anggota Polsek Cerme mendatangi rumah pengelola Cafe Penjara. Kemudian, memeriksa motor pelaku. Ternyata, ditemukan barang-barang milik korban.

"Kemudian pelaku dibawa ke Mapolsek Cerme untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Gresik Wahyu, Rabu (11/9/2019).

Akibat, perbuatannya, tersangka Ayub dikenakan Pasal 365 KUHP, 338 KUHP juncto Pasal 340 KUHP dengan ancaman penjara minimal 20 tahun dan maksimal seumur hidup.

Sementara, tersangka Ayub mengatakan bahwa, niat mengundang Nisa'a untuk menguasai perhiasan dan ponselnya. Rencananya akan digunakan untuk membayar utang sebesar Rp 5 juta lebih.

"Uangnya untuk membayar utang. Totalnya Rp 5 juta lebih," kata Ayub.

Ayub juga mengatakan bahwa tidak ada niatan untuk membunuhnya. Namun, karena memberontak saat diminta perhiasan dan ponsel korban, sehingga terpaksa dibekap dengan kedua tangan pada mulut dan leher korban.

Bahkan, Ayub juga mengatakan bahwa niatan mengundang korban ke Cafe karena ingin menguasai ponsel dan uangnya. "Saya hanya ingin mengambil ponsel dan uangnya," katanya.

Tulang Punggung Keluarga
Ibunda Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Dusun Ngering RT 2 RW I Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme merasa sangat kehilangan atas kepergian putrinya untuk selamanya. Sebab, gadis 25 tahun ini sebagai tulang punggung keluarga, sebab ayahnya sudah almarhum.

Ibunda Nisa'a di kamar jenazah hanya bisa termenung berada di samping jenazah putrinya. Sebab, tidak punya firasat apa-apa bahwa putrinya akan meninggalkan untuk selamanya.

"Nisa'a ini tulang punggung keluarga. Ayahnya sudah tidak ada. Anaknya saat kuliah sambil kerja. Juga membiayai sekolah adiknya yang sekarang baru lulus SMA," kata Ibunda Nisa sambil disamping saudaranya.

Sebelum kejadian, Ibunda Nisa'a pada Selasa (10/9/2019), sore pukul 10.30 WIB tidak curiga dan tidak punya firasat apa-apa. Sebab, anaknya pulang setelah mengantarkan teman kerjanya. Kemudian, langsung keluar rumah lagi untuk menemui Ayub (Shalahuddin Al Ayyubi,red) di Cafe Penjara.

"Nisa'a juga tidak punya firasat apa-apa. Sebab, sudah kenal akrab dengannya. Almarhum ayah Nisa'a juga pernah usaha bersama dengan bapaknya (Ayub,red). Kemudian, kemarin Nisa'a juga usaha bareng di kafe itu dengan berjualan makanan. Jadi, tidak ada curiga sampa sekali," imbuhnya.

Bahkan, Ibunda Nisa'a juga heran dengan perbuatan Ayub yang sudah niat menjebak anaknya. Sebab, korban dibawakan kucing di kafe untuk memancing putrinya masuk ke kafe.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved