Siswi di Madura yang Sakit Akibat Candaan Teman Sempat Dibawa ke Dukun, Rontgen Kuak Fakta Terbaru
Siswi di Madura yang Sakit Akibat Candaan Teman Sempat Dibawa ke Dukun, Rontgen Kuak Fakta Terbaru
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
Siswi di Madura yang Sakit Akibat Candaan Teman Sempat Dibawa ke Dukun, Rontgen Kuak Fakta Terbaru
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Viralnya video Anggun, siswa SMAN 1 Pademawu Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang dikabarkan patah tulang di bagian pinggangya akibat ulah dari temannya yang menarik kursi tempat duduknya ketika di dalam kelas, kini dalam keadaan membaik.
Saat TribunMadura.com (TribunJatim.com) berkunjung ke rumah Anggun di Dusun Duko, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, ia dalam keadaan berbaring di sebuah kasur yang berada di ruang tamunya.
Di sampingnya, Anggun ditemani dengan setia oleh ibunya, Aryani dan keluarganya.
Anggun merupakan sapaan akrab dari Anggun Juwita Sari.
• Dituduh Rudapaksa Istri Tetangga, Petani di Madura Dikeroyok Massa, Fakta Sebenarnya Diungkap Polisi
Saat ini Anggun masih duduk di bangku kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) Jurusan IPA tepatnya di SMAN 1 Pademawu Pamekasan.
Kini ia berusia 15 tahun.
Ibu kandung Anggun, Aryani mengatakan, saat ini kondisi Anggun dalam keadaan membaik dan sudah lumayan bisa berjalan.
"Sekarang sudah bisa berjalan sendiri, hanya saat mau bangun, masih dibantu dibangunkan," kata Aryani, Senin (16/9/2019).
Aryani menceritakan, saat kejadian, Anggun langsung dibawa ke dukun ahli tulang.
Saat itu, kata Aryani dukun ahli tulang yang mengatakan kalau bagian tulang ekor Anggun patah.
"Waktu dibawa ke dukun itu, posisi kaki anak saya sudah tinggi sebelah. Ya oleh dukun diperbaiki lagi," ujar Aryani.
Dua hari setelah dibawa ke dukun, kata Aryani masih belum ada perkembangan.
Anggun justru semakin mengerang kesakitan.
Hingga pada akhirnya dari pihak keluarga memutuskan untuk membawa Anggun ke Rumah Sakiy Umum Daerah (RSUD) dr H Slamet Martodirdjo.
Namun saat dibawa ke rumah sakit, dari hasil foto rontgen menunjukan bahwa tulang ekor Anggun hanya tergeser dan ada sedikit retakan pada bagian tulang ekornya.
"Di rumah sakit itu dirawat empat hari. Dan Alhamdulillah setelah itu langsung sudah bisa duduk. Hasil rontgen, tulang ekornya hanya bergeser sedikit dan ada retakan," ungkapnya.
Aryani mengaku, saat ini Anggun harus melakukan kontrol setiap 10 hari sekali ke Puskesmas yang berada di Desa Sopaah, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan.
Untuk fasilitas dan biaya saat perawatan di rumah sakit dan juga saat kontrol di Puskesmas, semua biaya ditanggung oleh pihak sekolah.
"Ya saya berharap kepada pihak sekolah dan semua lembaga sekolah yang ada di Indonesia, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," harapnya.