Pemkab Nganjuk Siap Kembangkan Sektor Pertanian Bagian Selatan dengan Membangun Bendungan Margopatut
Pemkab Nganjuk siap kembangkan sektor pertanian bagian selatan dengan membangun bendungan Margopatut
Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Seusai merealisasi pembangunan bendungan dan waduk Semantok di Desa Sambikerep Kecamatan Rejoso atau wilayah Utara Kabupaten Nganjuk, Pemkab Nganjuk berencana membangun Waduk dan Bendungan di Desa Margopatut Kecamatan Sawahan.
Hal itu sebagai salah satu upaya pemerataan pembangunan untuk mendukung sektor usaha pertanian di wilayah Selatan Kabupaten Nganjuk sekaligus minimalisir terjadinya musibah banjir.
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat mengatakan, bendungan Margopatut tersebut nantinya akan dibangun dengan kedalaman sekitar 85 meter yang sekaligus juga bisa sebagai pembangkit tenaga listrik disamping untuk penyediaan air untuk sawah pertanian.
"Setidaknya nanti area persawahan di tiga Kecamatan yakni Kecamatan Sawahan, Kecamatan Berbek, dan Kecamatan Ngetos atau bahkan Kecamatan sekitar lainya bisa tercukupi kebutuhan airnya," kata Novi Rahman Hidhayat usai penyerahan sertifikat PTSL, Selasa (17/9/2019).
• 66 Investor Berencana Tanamkan Investasi ke Kabupaten Nganjuk, Nominalnya Capai Rp 7 Triliun
• Kabupaten Nganjuk Sabet Penghargaan WTN, Berkat Tata Transportasi Publik dan Bus Sekolah Gratis
• DPRD Nganjuk Dorong Promosi Wisata Lebih Intensif Untuk Tingkatkan PAD Dari Sektor Pariwisata
Dijelaskan Mas Novi, panggilan akrab Novi Rahman Hidhayat, saat ini untuk merealisasi rencana tersebut sedang dilakukan proses pengkajian dengan melihat struktur tanah di lokasi yang bakal dibangun bendungan dan waduk di Desa Margopatut.
Dengan demikian diharapkan setelah semua data lapangan dikumpulkan maka Pemkab Nganjuk akan mengusulkan proyek bendungan Margopatut ke Pemerintah Pusat.
"Ini dikarenakan dana untuk pembangunan bendungan dan waduk di Desa Margopatut diperkirakan mencapai sekitar Rp 1,8 triliun, atau tidak jauh beda dengan kebutuhan anggaran pembangunan waduk Semantok di wilayah utara Kabupaten Nganjuk," ucap Mas Novi.
Oleh karena itu, ungkap Mas Novi, pihaknya mengharapkan warga Kabupaten Nganjuk pada umumnya berdoa agar usulan proyek pembangunan waduk dan bendungan Margopatut bisa segera disetujui dan direalisasi Pemerintah Pusat.
Sebelumnya, Mas Novi sempat mengatakan, pihaknya telah berupaya keras mendorong percepatan pembangunan waduk dan bendungan Semantok di Desa Sambikerep Kecamatan Rejoso yang menelan anggaran hingga Rp 1,9 triliun.
Bahkan, dirinya sempat bertemu dengan Menko Maritim untuk meminta percepatan pembangunan waduk dan bendungan Semantok. Ini dikarenakan pembangunan bendungan dan waduk Semantok terkendala penggunaan lahan milik Perhutani.
"Dan Alhamdulillah, upaya kami bertemu dengan Bapak Menko Luhut berhasil dan kendala pembangunan waduk dan bendungan Semantok bisa diatasi sehingga kini proyek telah berjalan kembali," tandas Mas Novi.
Memang, menurut Mas Novi, keberadaan waduk dan bendungan Semantok cukup penting dalam pengembangan sektor usaha pertanian di bagian Utara Kabupaten Nganjuk.
Ini setelah keberadaan air sungai yang ada di bagian Utara Kabupaten Nganjuk dirasa sudah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air sawah pertanian. Hal itupun telah berdampak pada ancaman gagal panen hasil pertanian yang ditanam petani.
"Persoalan kekurangan air untuk area persawahan tersebut diharapkan akan bisa terselesaikan bila waduk semantok telah beroperasi penuh yang diperkirakan pada tahun 2021 mendatang," tutur Mas Novi.