Penuturan Pria Pelaku Topo Pendem di Karanganyar: di Dalam Liang Rasanya Panas dan Gerah
Penuturan pria pelaku topo pendem di Karanganyar, "di dalam liang rasanya panas dan gerah."
Penuturan pria pelaku topo pendem di Karanganyar, "di dalam liang rasanya panas dan gerah."
TRIBUNJATIM.COM - Ritual topo pendem atau tapa pendem yang dilakukan Mbah Pani di Bendar, Juwana, Pati, Jawa Tengah, menjadi perhatian warga sekitar.
Bahkan aparat desa dan kepolisian pun ikut memantau topo pendem yang dilakukan pria ini.
Lantas, apa itu topo pendem?
• VIRAL Ritual Topo Pendem Mbah Pani di Pati, Dikubur di Rumah seperti Jenazah selama 5 Hari
Topo pendem biasanya dihubungkan dengan topo ngeluweng dan topo sungsang.
Topo sungsang biasa dilakukan dengan membalikkan tubuh secara tergantung posisi seperti bayi sungsang kepala di bawah, kaki di atas.
Biasanya kakinya menggantung di dahan pohon seperti kelelawar atau kalong.
• Mbah Pani di Pati Jalani Ritual Topo Pendem yang ke-9, Dikubur di Rumahnya seperti Jenazah
Topo ngeluweng biasanya dilakukan dengan cara mengubur diri di tanah pekuburan atau tempat sangat sepi.
Konon topo ini bertujuan untuk memunculkan penglihatan gaib.
Katanya, setelah melakukan topo ini bisa melihat jin atau arwah-arwah gentayangan.
• Azwar Anas Unggah Video KKN di Desa Penari, Lokasi di Pedalaman Banyuwangi: Rugi Enggak Mampir
Topo pendem hampir sama dengan topo ngeluweng atau bahkan ada yang menyamakan ritual tirakat ini.
Biasanya diawali puasa lalu tirakat dengan mengubur diri hidup-hidup dengan diberikan lubang untuk bernapas dari bambu atau pralon.

• 5 Fakta Rowo Bayu Banyuwangi yang Dikaitkan Cerita KKN di Desa Penari, Ada Petilasan Raja Blambangan
Pernah Dilakukan Warga Kebakkramat
Topo pendem juga pernah dilakukan warga Kebaksari, Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Sutarto (55).
Sutarto mengubur diri selama lima hari untuk melakukan topo ngluweng atau pendem di pekarangan rumahnya pada tahun 2014 lalu.