Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Panjang Jiwo Surabaya Kembangkan Taman Anggrek, Berkonsep Taman Edukasi

Di sebuah halaman rumah di RT 03 RW 01 Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, terdapat taman seluas 4x8 meter persegi.

Penulis: Delya Octovie | Editor: Yoni Iskandar
SURYA/HABIBUR ROHMAN
Aktifitas warga Panjangjiwo gang IV Rt 03 RW O1 Kelurahan Panjangjiwo Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya, Senin (16/9/2019). Selain menunjukkan kekompakan, Warga juga terus bersosialisasi di berbagai bidang, di antaranya mengelolah kebersihan kampung dengan mengelola sampah secara mandiri, Membudidayakan tanaman anggrek dan kreas wayang kardus. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di sebuah halaman rumah di RT 03 RW 01 Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, terdapat taman seluas 4x8 meter persegi.

Tamannya ditutupi jaring hitam demi membantu menjaga kelembaban udara, supaya tanaman hidroponik dan anggrek yang ditanam oleh warga bisa tumbuh sempurna.

Taman ini mereka sebut Taman Anggrek, dengan konsep taman edukasi.

Faturossi, Ketua RT 03 RW 01, mengatakan Taman Anggrek ini baru tiga bulan dibangun warga.

"Dulu saya lama membangun di Kediri, itu sudah jadi kampung anggrek. Nah, ketika saya pindah ke sini, saya berpikir, iklim Kediri dan Surabaya kan sama, kenapa tidak menanam anggrek juga di sini," ujar pria yang akrab disapa Rossi tersebut, Senin (16/9/2019).

Meski namanya Taman Anggrek, warga juga membudidayakan sayur yang ditanam dengan metode hidroponik, yakni seledri, sawi, hingga selada merah.

Penanaman dengan metode hidroponik ini, diluar dugaan Rossi, ternyata memiliki manfaat lain.

Fuad Amin Imron Wafat, Ketua DPRD Sumenep: Ra Fuad Dekat Dengan Gus Dur, Saya Bangga

Siap Pimpin DPD RI, La Nyalla Bakal Bawa Era Baru

PLTSa Benowo Surabaya Ubah 1700 Ton Jadi Listrik Tiap Hari, Bakal Punya Teknologi PLTSa Thermal

Air hidroponik telah terisi berbagai macam nutrisi, dan ternyata air tersebut mampu memulihkan tanaman anggrek yang sakit.

Maka dari itu, di bawah pipa-pipa hidroponik, warga mengalirkan air hidroponik ke sebuah wadah untuk merendam anggrek yang sakit.

"Anggrek yang sakit istilahnya kami karantina menggunakan air hidroponik," ucapnya kepada Tribunjatim.com.

Kini, ada lebih dari 300 anggrek di taman tersebut, mulai dari yang masih kecil, remaja, hingga dewasa berbunga.

"Kan kami konsepnya tanaman edukasi, makanya kami tunjukkan mulai dari yang paling kecil sampai yang dewasa berbunga," jelasnya kepada Tribunjatim.com.

Menurut Rossi, kendala terbesar dalam budi daya anggrek adalah harus menjaga kelembaban udara.

Padahal, saat ini Surabaya sedang memasuki musim kemarau.

"Kesulitannya di sini mengatur cuaca, kan belum masuk musim hujan. Jadi kering, seringnya busuk. Harus pintar-pintar menjaga kelembaban. Karena cuacanya sedang seperti ini, sekitar 85 persen anggrek yang berhasil tumbuh," papar Rossi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved