Kisah Driver Ojol Bergulat dengan Perampok Hingga Tusuk Punggungnya, Pingsan 2 Hari Pasca Operasi
Kisah Driver Ojol Bergulat dengan Perampok Hingga Tusuk Punggungnya di Surabaya, Pingsan 2 Hari Pasca Operasi.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
"Terus habis itu anakku lepas, orangnya lari loncat pagar RSIA, lari ke jalan raya tapi dibelakang RSIA kan ada pabrik, didepannya ada CCTV juga itu," ujarnya.
Namun, ungkap Dinda, anaknya itu sempat menyingkap topi warna merah yang dikenakan pria paruh baya itu untuk menutupi wajahnya.
"Waktu itu sebelum kabur, topinya diambil sama anakku, soalnya topinya itu buat nutupin wajah, setengah baya, pakai topi merah," kata ibu lima anak itu.
Setelah pelaku lari tunggang langgang tak diketahui jejaknya, Deddy yang masih dalam keadaan sadar, berinisiatif mencabut pisau yang masih menancap di punggunnya seorang diri.
"Anakku kan kesakitan, nah pisaunya itu dicabut sendiri, disini, nah itu tembus sampai paru-paru lebarnya 5 cm, dalamnya juga 5 cm," katanya seraya menyentuh punggung sisi kanan jurnalis TribunJatim.com
Lalu, dengan kondisi bersimbah darah pasca mencabut pisau tersebut, ungkap Dinda, anaknya itu langsung bergegas menuju Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) yang letakknya tak jauh dari lokasinya penikaman itu.
"Waktu itu, dia itu jalan sendiri naik sepeda motor sambil megangi punggungnya yang berdarah itu, anak saya sampai kehabisan darah 5 liter," jelasnya.
Setibanya di RSIA, ungkap Dinda, anaknya itu mendapat pertolongan pertama dengan dibedi perban pada bagian luka belas tikaman.
"Dari situ disitu cuma diberi perban aja, sambil tengkurap, disitu darahnya beku di paru paru, habis itu diberi rujukan sama pihak RS, ternyata RS Soetomo yang mau menerima," tuturnya.
Menurut Dinda, anaknya itu mendapat perawatan pertama di RSIA tersebut selam 2 jam.
Kemudian, pukul 01.00 Dini hari, Senin (16/9/2019) anaknya dirujuk ke RSUD Dr Soetomo.
"Sampai RS soetomo, sempat minta makan dan minum jam 03.30. Itu masih sadar lho, masih bisa bicara sama teman temannya," ungkapnya.
Semula memang kondisi Deddy stabil. Namun sekitar pukul 04.00 WiB, Deddy mengeluh sesak nafas dan disusul kemudian, memuntahkan makanan yang beberala saat lalu dikudapnya. Lalu tak sadarkan diri. Kritis.
Deddy yang tak sadarkan diri, langsung mendapat penanganan intensif oleh pihak dokter.
Hingga pukul 07.00 WiB, ungkap Dinda, anak keduanya itu ternyata harus menjalani operasi penutupan luka, dan pemulihan terhadap luka sobek yang ada di paru-laru Deddy.