Jazz Gunung Ijen 2019 Hangatkan Penonton di Ketinggian 600 Mdpl, Hadirkan Yura Yunita hingga Tompi
Digelar di panggung terbuka di ketinggian 600 mdpl, Jazz Gunung Ijen 2019 memadukan merdunya musik dan keindahan alam.
Penulis: Haorrahman | Editor: Dwi Prastika
Venue jazz mengambil lokasi amfiteater di kawasan Taman Gandrung Terakota di Jiwa Jawa Resort.
Amfiteater ini menawarkan pemandangan dengan latar belakang kawasan persawahan berupa ratusan patung penari Gandrung, tarian khas Banyuwangi, yang tersebar di lahan persawahan di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
• Festival Lembah Ijen Banyuwangi di Ketinggian 600 Mdpl Dipuji Kepala Daerah Lintas Pulau: Luar Biasa
Penampilan puncak, sekaligus yang paling ditunggu oleh penonton millennial malam itu, adalah Tompi.
Tompi memainkan set lagu yang diisi dengan banyak melodinya yang manis, seperti "Tak Pernah Setengah Hati," "Selalu Denganmu", serta "Bawa Daku."
Tompi juga menggubah lagu dangdut "Syantik" ke dalam musik jazz.
Suasana semakin menghangat saat Tompi memberikan efek pada warna suaranya sehingga menghasilkan suara yang unik, sambil sesekali mengajak penonton sketching.
Dia juga menampilkan cover salah satu lagu yang favorit Indonesia oleh Gesang Martohartono, "Bengawan Solo."
Festival ditutup dengan penampilan Djaduk Ferianto’s Ring of Fire Project feat Endah Laras & Ricad Hutapea.
• Serunya Savana Duathlon di Hutan Cagar Biosfer Dunia Banyuwangi
Aksi Djaduk Ferianto dan kawan-kawan mampu mencuri perhatian penonton.
Mereka menampilkan repertoar lagu Didi Kempot.
Tak pelak, suasana di kaki Gunung Ijen itu menjadi ambyar.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menuturkan, Jazz Gunung Ijen adalah bagian dari 120 event festival yang digelar di Banyuwangi dalam setahun.
"Musik adalah salah satu event yang terus kami garap di antara beraneka atraksi seni budaya lainnya. Musik dan seni telah memiliki panggung yang istimewa di Banyuwangi," kata Abdullah Azwar Anas.
Sementara itu, inisiator Jazz Gunung Ijen sekaligua pemilik Jiwa Jawa Resort, Sigit Pramono menjelaskan, amfiteater ini dibuat sebagai panggung kesenian Banyuwangi, termasuk konser jazz.
Mengingat, animo pelakun seni dan penikmat seni di Banyuwangi yang mulai tumbuh.
"Animo menikmati jazz di sini mulai tinggi, ini lantaran Banyuwangi mengusung dua festival jazz setiap tahunnya. Jazz Gunung Ijen sendiri tidak hanya dihadirkan sebagai panggung musik, namun sekaligus untuk mempromosikan destinasi daerah. Selain Kawah Ijen, juga Taman Gandrung Terakota ini," pungkas Sigit. (Haorrahman)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: