Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jazz Gunung Ijen 2019 Hangatkan Penonton di Ketinggian 600 Mdpl, Hadirkan Yura Yunita hingga Tompi

Digelar di panggung terbuka di ketinggian 600 mdpl, Jazz Gunung Ijen 2019 memadukan merdunya musik dan keindahan alam.

Penulis: Haorrahman | Editor: Dwi Prastika
SURYA/HAORRAHMAN
Tompi saat menyanyi pada pagelaran Jazz Gunung Ijen 2019 di Taman Gandrung Terakota Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (21/9/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Pagelaran Jazz Gunung Ijen 2019 di Taman Gandrung Terakota Banyuwangi, Jawa Timur, menghangatkan penonton meski digelar di ketinggian 600 mdpl, Sabtu (21/9/2019).

Sederet musisi jazz terbaik menghadirkan aksi yang memukau para penonton.

Masih digelar di panggung terbuka di ketinggian 600 mdpl, Jazz Gunung Ijen memadukan merdunya musik dan keindahan alam.

Melodi-melodi yang dibawakan Yura Yunita, Tompi, hingga Djaduk Ferianto's Rings of Fire feat Endah Larasati mengalun merdu di telinga ribuan pengunjung yang memadati arena amfiteater Taman Terakota Banyuwangi.

23 Negara Ikuti International Tour De Banyuwangi Ijen 2019, Tim Besar Dunia Siap Berebut Prestasi

VIDEO: Yuk Liburan ke Air Terjun Madakaripura Probolinggo, Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa

Dibuka dengan penampilan Yura Yunita dengan lagu-lagunya yang chilling, mengajak penonton untuk bergoyang mengikuti irama sambil menghentakkan kaki, bertepuk tangan seraya ikut bernyanyi.

Yura Yunita membawakan lagu-lagu hits-nya, di antaranya "Apakah Kamu," lagu berbahasa Sunda, "Kataji," "Berawal dari Tatap," "Buka Hati," "Cinta dan Rahasia," dan "Harus Bahagia."

Penonton diajak bernyanyi dan berdansa mengiringi lagu- lagu yang dibawakan Yura Yunita.

“Ini sangat menyenangkan bisa kembali lagi di Banyuwangi, dan malam ini sangat membahagiakan bisa bersama dalam kehangatan dan keharmonisan Jazz Gunung Ijen," kata Yura Yunita.

Sebelumnya, Yura Yunita pernah tampil menghibur di Jazz Pantai Banyuwangi pada 2017 silam.

Beach Jazz adalah panggung lain bagi musisi jazz yang dihelat Banyuwangi rutin setiap tahunnya.

Bupati Banyuwangi Anas Dorong Anak Muda Banyuwangi Geluti E-Sport Secara Profesional

Meriahnya Warga Jember Lihat Festival Egrang, Ada Flashmob Tarian Pandhalungan Hingga Pawai Egrang

Selain Yura Yunita, ada Parkdrive band acid-jazz yang memberikan suguhan tak kalah cantik.

Duo vokal dari grup ini menyuguhkan alunan jazz, soul, funk dan RnB.

Dua penampil ini mulai menghangatkan suasana yang mulai beranjak dingin.

“Benar-benar asyik dan menyenangkan bisa menyaksikan dan menonton jazz gunung malam ini,” kata Yudiwati, salah seorang penikmat jazz asal Jakarta.

Pagelaran Jazz Gunung Ijen 2019 di Taman Gandrung Terakota Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (21/9/2019).
Pagelaran Jazz Gunung Ijen 2019 di Taman Gandrung Terakota Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (21/9/2019). (SURYA/HAORRAHMAN)

Perhelatan Jazz Gunung Ijen tahun ini memang terasa spesial.

Venue jazz mengambil lokasi amfiteater di kawasan Taman Gandrung Terakota di Jiwa Jawa Resort.

Amfiteater ini menawarkan pemandangan dengan latar belakang kawasan persawahan berupa ratusan patung penari Gandrung, tarian khas Banyuwangi, yang tersebar di lahan persawahan di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Festival Lembah Ijen Banyuwangi di Ketinggian 600 Mdpl Dipuji Kepala Daerah Lintas Pulau: Luar Biasa

Penampilan puncak, sekaligus yang paling ditunggu oleh penonton millennial malam itu, adalah Tompi.

Tompi memainkan set lagu yang diisi dengan banyak melodinya yang manis, seperti "Tak Pernah Setengah Hati," "Selalu Denganmu", serta "Bawa Daku."

Tompi juga menggubah lagu dangdut "Syantik" ke dalam musik jazz.

Suasana semakin menghangat saat Tompi memberikan efek pada warna suaranya sehingga menghasilkan suara yang unik, sambil sesekali mengajak penonton sketching.

Dia juga menampilkan cover salah satu lagu yang favorit Indonesia oleh Gesang Martohartono, "Bengawan Solo."

Festival ditutup dengan penampilan Djaduk Ferianto’s Ring of Fire Project feat Endah Laras & Ricad Hutapea.

Serunya Savana Duathlon di Hutan Cagar Biosfer Dunia Banyuwangi

Aksi Djaduk Ferianto dan kawan-kawan mampu mencuri perhatian penonton.

Mereka menampilkan repertoar lagu Didi Kempot.

Tak pelak, suasana di kaki Gunung Ijen itu menjadi ambyar.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menuturkan, Jazz Gunung Ijen adalah bagian dari 120 event festival yang digelar di Banyuwangi dalam setahun.

"Musik adalah salah satu event yang terus kami garap di antara beraneka atraksi seni budaya lainnya. Musik dan seni telah memiliki panggung yang istimewa di Banyuwangi," kata Abdullah Azwar Anas.

Sementara itu, inisiator Jazz Gunung Ijen sekaligua pemilik Jiwa Jawa Resort, Sigit Pramono menjelaskan, amfiteater ini dibuat sebagai panggung kesenian Banyuwangi, termasuk konser jazz.

Mengingat, animo pelakun seni dan penikmat seni di Banyuwangi yang mulai tumbuh.

"Animo menikmati jazz di sini mulai tinggi, ini lantaran Banyuwangi mengusung dua festival jazz setiap tahunnya. Jazz Gunung Ijen sendiri tidak hanya dihadirkan sebagai panggung musik, namun sekaligus untuk mempromosikan destinasi daerah. Selain Kawah Ijen, juga Taman Gandrung Terakota ini," pungkas Sigit. (Haorrahman)

Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com:

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved