Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Badan Karantina Pertanian dan PT Ciomas Adisatwa Ekspor Perdana 60 Ton Ayam Beku ke Timor Leste

Badan Karantina Pertanian dan PT. Ciomas Adisatwa lepas ekspor perdana 60 ton ayam karkas beku ke negara Timor Leste, Senin (23/9/2019).

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Yoni Iskandar
Tribunjatim/kukuh kurniawan
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil didampingi Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah melepas ekspor perdana 60 ton ayam karkas beku, Senin (23/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Badan Karantina Pertanian dan PT. Ciomas Adisatwa lepas ekspor perdana 60 ton ayam karkas beku ke negara Timor Leste, Senin (23/9/2019).

Ayam karkas sendiri adalah ayam potong yang telah dipisahkan bagian kepala, ceker, dan jeroannya.

Sedangkan acara pelepasan ekspor perdanan tersebut digelar di halaman PT. Ciomas Adisatwa yang terletak di Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengatakan ekspor tersebut merupakan wujud dari hasil kunjungan delegasi negara Timor Leste pada awal Januari 2018 dan April 2019.

"Saat itu para delegasi negara melakukan Import Risk Analysis ke beberapa perusahaan penghasil pakan dan produk peternakan di Jawa Timur. Dan ternyata hasilnya sangat menggembirakan," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Terbukti, kedua produk asal sub sektor peternakan yaitu pakan ternak dan karkas ayam beku asal Jatim lolos verifikasi kesehatan dan keamanan. Sehingga dapat diterima di negara Timor Leste sebagai produk ekspor.

3 Rumah di Jalan Kutai Surabaya Terbakar, 20 Mobil PMK Terhambat Jalan Sempit

VIRAL Video 2 Mahasiswi Iseng Tuang Garam ke Mangkok Sambal di Warung Sambil Tertawa

Aturan Tes Narkoba Calon Pengantin, Kemenag Jatim: Positif Atau Tidak Tetap Bisa Menikah

"Untuk total nilai ekspor 60 ton ayam karkas beku sendiri mencapai Rp. 2,8 milyar. Dan ini juga menjadi bukti bahwa produk kita mampu bersaing di pasar global," tambahnya.

Di kesempatan tersebut, Jamil juga menjelaskan bahwa pada produk pertanian, persyaratan berupa Sanitary and Phytosanitary Measurement atau SPS Agreement adalah hal wajib yang harus dipenuhi bila akan memasuki pasar ekspor.

"Karena hal itu merupakan bagian dari kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia yang berkaitan dengan hubungan antara kesehatan dan perdagangan internasional. Barantan sebagai fasilitator Siap untuk memfasilitasinya," jujurnya.

Sementara itu, Head Division PT. Ciomas Adisatwa, Tommy Kuncoro menjelaskan bahwa pangsa pasar di negara Timor Leste sangat besar dan terbuka lebar.

"Mereka ternyata sangat antusia dengan hasil produk kita baik rasa maupun harganya. Kita juga akan menyediakan dukungan teknis di negara tersebut. Dan harapan kita, tiap tiga atau empat bulan sekali kita bisa ekspor kesana," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved