Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satpol PP Sampang Razia Belasan Pelajar Bolos Sekolah, Temukan Siswa Lagi Asyik Main Game di Kedai

Satpol PP Sampang Razia Belasan Pelajar Bolos Sekolah, Temukan Siswa Lagi Asyik Main Game di Kedai.

Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Kondisi saat para Siswa SMA di Markas Satpol PP Sampang, Senin (23/9/2019). 

Satpol PP Sampang Razia Belasan Pelajar Bolos Sekolah, Temukan Siswa Lagi Asyik Main Game di Kedai

TRIBUNMADURA.CO, SAMPANG - Satpol PP Sampang menggelar penertiban pelajar di wilayah Kabupaten Sampang, Senin (23/9/2019).

Sehingga belasan siswa dari sejumlah lembaga sekolah tingkat SMA yang bolos sekolah itu digiring secara paksa ke Markas Satpol PP.

Kabid Penegakan Perda dan Ketertiban Umum Satpol PP Sampang Choirijah, mengatakan bahwa pihaknya memulai aksinya sekitar pukul 10.00 WIB, di mana pada jam sekolah itu banyak siswa yang berkeliaran.

Diduga Mengantuk, Pengemudi Sedan Seruduk Pom Mini di Sampang Hingga Toko & Rumah Ludes Terbakar

Tiga Partai Politik di Sampang Belum Ajukan Pencairan Dana Banpol

Lelang ke Dua, Kendaraan Dinas Bekas Milik Pemkab Sampang Laris Manis

Selama melakukan penertiban, pihaknya merazia mulai dari di Jalan Durian, tepatnya belakang Toko Perintis, Taman Wijaya Kusuma, dan Lapangan Wijaya Kusuma,

Kemudian juga menelusuri di Monumen Sampang, SMAN 2 Sampang, Kedai Bermain/PS Jalan Imam Ghozali dan tempat lainnya.

"Dalam penertiban di sejumlah tempat tersebut kami berhasil membawa 16 siswa SMA," ujarnya.

Dijelaskan, dari 16 siswa itu, diantaranya tujuh siswa SMA Negeri 1 Sampang, dua siswa SMA Negeri 2 Sampang, lima siswa SMA Negeri 3 Sampang, satu siswa SMK Negeri 2 Sampang, dan satu siswa SMK Negeri 2 Sampang.

Ia menambahkan saat belasan siswa sudah berada di Kantor Satpol PP, pihaknya mengintruksikan kepada para siswa agar membuat surat pernyataan.

"Saat pembuatan surat pernyataan didampingi oleh masing-masing guru dan orang tua pelajar," tuturnya.

Lebih lanjut, Chairijah menghimbau gagi pemilik usaha game dan sejenisnya untuk tidak memperbolehkan anak sekolah dalam keadaan pakaian seragam dan di jam sekolah bermain game.

"Karena kenakalan remaja merupakan tugas bersama, jadi bukan hanya guru dan orang tua," tegasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved