Kilas Balik
Terkuak Cara Soeharto Hadapi Detik-detik Demo Anarkis di Jerman, Tenang Meski Ajudan Siapkan Pistol
Ada sebuah cerita saat Presiden Soeharto berkunjung ke Jerman. Saat itu, Soeharto dihadapkan dengan adanya demo anarkis.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Terkuak Cara Soeharto Hadapi Detik-detik Demo Anarkis di Jerman, Tenang Meski Ajudan Siapkan Pistol
Ada sebuah cerita saat Presiden Soeharto berkunjung ke Jerman.
Saat itu, Soeharto dihadapkan dengan adanya demo anarkis.
Cara Soeharto menghadapi peristiwa itu pun terkuak.
Seperti apa?
Simak ceritanya berikut ini.
• Terjawab Tujuan Soeharto Selalu Cari Anggota Kopassus Berkaki Satu, Bertempur Habis-habisan di Papua
Sebagai seorang pemimpin negara, Soeharto juga tidak bisa melepaskan diri dari hubungan dunia internasional.
Oleh karena itu, Soeharto pun tercatat beberapa kali berkunjung ke negara lain.
Satu di antaranya adalah Jerman.
Meski demikian, kunjungan Soeharto ke Jerman juga tidak bisa dikatakan mulus begitu saja.
• Soeharto Mendadak Batal Beli Pesawat Kepresidenan 16 Juta Dollar AS, Tak Semua Diungkap ke Publik

Sjafrie Sjamsoeddin, mantan pengawal Soeharto mengungkap hal itu di buku "Pak Harto, The Untold Stories".
Dikutip TribunJatim.com, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, kunjungan itu terjadi pada tahun 1995 silam.
Tepatnya, pada tanggal 1 April 1995.
Saat itu, Soeharto berniat menghadiri Hannover Fair.
• Leher Luhut Panjaitan Sempat Dipertaruhkan Benny Moerdani, Berawal dari Foto Soeharto di Dinding
Hannover Fair adalah sebuah pameran dagang akbar yang diikuti sekitar 60 negara di dunia.
"Ternyata ada yang tidak menyukai tampilnya Pak Harto di panggung para pemimpin dunia di saat itu," kata Sjafrie Sjamsoeddin.
Alasannya, saat itu sejumlah orang menggelar demonstrasi di Jerman.
Mereka mengangkat beberapa isu yang sedang hangat di Indonesia.
• Sebab Sebenarnya Soeharto Makamkan Soekarno di Blitar Diungkap Pemain Film ‘Pengkhianatan G30S/PKI
Sjafrie Sjamsoeddin melanjutkan, dia sebenarnya sudah melihat adanya gejala gangguan pada kunjungan Soeharto sejak mereka di Hannover.
Menurutnya, hal itu sebagai dampak dari adanya beberapa orang Timor Timur yang melompati pagar Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.
"Rupanya mereka lantas berkeliling ke sejumlah negara di Eropa," ujar Sjafrie Sjamsoeddin.
Meski demikian, mereka tidak mendapatkan peluang.
Karena pengamanan di Jerman terbilang ketat.
• Cerita Ketakutan Perwira TNI Herman Sarens, Kepala Nyaris Ditembak Soeharto: Kalau Meledak, Mati!
Namun, keesokan harinya Sjafrie Sjamsoeddin melaporkan ke Soeharto terkait indikasi adanya sejumlah LSM internasional yang akan menggelar demonstasi.
"Saya melihat Pak Harto menyimak, tetapi tidak begitu menaruh perhatian secara fisik. Itu menunjukkan bahwa beliau tahu, tetapi tidak mau pikirannya terganggu,"lanjut Sjafrie.
Yang dikhawatirkan pun akhirnya terjadi.
Saat itu, Soeharto beserta rombongannya harus berjalan sejauh 75 meter menuju tangga gedung Museum Wright.
Ketika itu, rombongan tersebut melihat adanya sejumlah orang yang berkerumun.
Mereka seakan tahu ada seorang kepala negara yang akan datang.
• Kecemburuan Bu Tien Saat Soeharto Temui Istri Soekarno Diam-diam Demi 3 Hal, Bung Karno Pun Marah
Awalnya, Sjafrie Sjamsoeddin menganggap hal itu lazim.
Namun, saat baru sepertiga jarak dilalui, mendadak orang-orang tersebut membuka baju mereka.
Sehingga, terlihat kaus-kaus mereka, dan bertuliskan "Fretilin".
"Ternyata mereka adalah demonstran yang menyamar sebagai kerumunan,"ungkap Sjafrie.
Mereka selanjutnya bertindak mulai anarkis.
• Kesaksian Mantan Menteri Soal Kabar Ada Marinir di Bawah Kapal Soeharto saat Mancing, Semua Terjawab
Tak hanya mengacungkan poster, mereka juga mulai ada yang melempar telur, kertas, hingga mengibarkan bendera Fretilin.
"Pak, ini ada yang mengganggu,"kata Sjafrie.
Namun, Soeharto meresponnya tenang.
"Jalan saja terus,"kata Sjafrie sambil menirukan ucapan Soeharto.

Ajudan Sudah Siapkan Pistol
Saat didemo para demonstran, Soeharto rupanya hanya dikawal oleh tiga pengawal resmi.
Sjafrie Sjamsoeddin sendiri mengaku sudah bersiap mengambil tindakan taktis.
"Kalau tangan saya sampai mereka sentuh, senjata saya harus digunakan,"kata Sjafrie.
Oleh karena itu, tangan kiri Sjafrie Sjamsoeddin pun berusaha memberi batas.
Sedangkan, tangan kanannya sudah berada di sarung pistol.
Beruntung, saat itu dia mendapatkan bantuan dari para wartawan Indonesia yang meliput agenda Soeharto.
"Mereka ikut jadi bumper dan pembuka jalan sehingga lemparan benda-benda itu tidak sampai menjangkau Presiden, dan Ibu Negara yang hanya kami lindungi dengan payung beserta rombongannya," tandas Sjafrie Sjamsoeddin. (Januar Adi Sagita)
• Kisah 14 Menteri Tolak Trik Selamatkan Soeharto, Sang Presiden Terpukul, Cerita BJ Habibie Berbeda
• Terjawab Teka-Teki Adanya Marinir di Bawah Kapal Saat Soeharto Mancing, Mantan Menteri Jadi Saksi
• Isi Percakapan Telepon Habibie Saat Jadi Presiden Ingin Temui Soeharto, Terkuak Sebab Soeharto Nolak