Kilas Balik
Kisah Soeharto Buat Majalah Dunia 'Time' Ganti Rugi Rp 1 Triliun, Sebut Berita Hoax, Lihat Endingnya
Inilah cerita saat Soeharto pernah membuat majalah "Time" ganti rugi Rp 1 triliun.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Berita itu diberi judul "Special Report: Suharto Inc. How Indonesia's Longtime Boss Built a Family Fortune."
Menurut Harian Kompas 15 Oktober 1999, pada halaman 17 terdapat kutipan:
"Time has learned that $ 9 billion of Suharto money has transferred from Switzerland to a nominee bank account in Austria"
(Majalah Time telah berhasil mengetahui bahwa sembilan miliar dollar AS uang Soeharto telah ditransfer dari Swiss ke sebuah rekening tertentu di bank Austria)
• Terjawab Tujuan Soeharto Selalu Cari Anggota Kopassus Berkaki Satu, Bertempur Habis-habisan di Papua
Mengetahui kabar tersebut, Soeharto yang kala itu sudah tak lagi menjabat sebagai presiden bereaksi.
Mantan Presiden Soeharto membantah pemberitaan majalah Time tersebut.
Harian Kompas 22 Mei 1999, mengabarkan, Soeharto menilai berita tersebut bohong dan fitnah.
"Itu berita bohong. Jika Time tidak dapat membuktikan fakta-fakta dari pemberitaannya, maka itu fitnah," ujar Soeharto dikutip dari Harian Kompas pada 21 Mei 1999.
"Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," lanjut Soeharto.
• 8 Pesona Cucu Presiden RI dari BJ Habibie hingga Megawati, Sosok Putra Tommy Soeharto Curi Perhatian
Soeharto juga mengatakan, dia sama sekali tidak memiliki kekayaan seperti yang diberitakan oleh Time.
Akan tetapi, menurut arsip Harian Kompas 29 Mei 1999, putra Soeharto, Bambang Trihatmodjo, mengakui, ada bagian dari pemberitaan di majalah Time yang benar.
Meski ia juga menyebut bahwa sebagian besar isinya tidak benar.
Penasihat hukum Sigit Harjojudanto, Juan Felix Tampubolon menuturkan, dari pemberitaan tersebut hanya tulisan mengenai rumah di Inggris yang benar.
• Soeharto Mendadak Batal Beli Pesawat Kepresidenan 16 Juta Dollar AS, Tak Semua Diungkap ke Publik
Ia mengatakan, kliennya memiliki dua rumah di Inggris.
Satu milik Sigit Harjojudanto dan lainnya milik istrinya, Ilsye Harjojudanto.