Masih Ada 28 Warga Sampang yang Tertahan di Penampungan Timika, Minta Segera Pulang dari Papua
Masih Ada 28 Warga Sampang yang Tertahan di Penampungan Timika, Minta Segera Pulang dari Papua.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Sudarma Adi
Masih Ada 28 Warga Sampang yang Tertahan di Penampungan Timika, Minta Segera Pulang dari Papua
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Bupati Sampang Slamet Junaidi datang ke Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang untuk menjemput warganya yang pulang dari Wamena, Papua.
Kepada TribunJatim.com, Slamet mengatakan masih ada 28 warga Sampang tertahan di Timika, Papua dan meminta kembali. Sementara yang telah tiba di Jawa Timur berjumlah 52 orang.
• Kota Malang Raih Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Hari Kesehatan Lingkungan
• Awal Oktober 2019, Harga Cabai Rawit di Kota Malang Terpantau Naik, BPS: Inflasi Harus Diwaspadai
“Kemarin sudah datang 34 orang. Sekarang 18. Di Timika masih ada 28 orang,” tutur Slamet, Rabu (2/10/2019).
Ia menambahkan 28 orang yang berada di Timika tinggal di penampungan Jawa Bersatu. Slamet berjanji akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur agar 28 warga itu dapat kembali.
“Iya ini saya terus koordinasi supaya mereka bisa cepat pulang ya,” ucapnya.
Slamet menegaskan Pemerintah Kabupaten Sampang menanggung segala kebutuhan 18 warganya yang baru saja tiba di Lanud Abd Saleh. Setelah pendataan selesai, para warga ini langsung diantar menggunakan kendaraan Pemkab Sampang.
“Setelah ini langsung dibawa ke Sampang dan langsung diantar ke keluarga,” tutupnya.
Sebagai informasi, sebanyak 121 orang asal Jawa Timur tiba di Lanud Abd Saleh. Mereka memutuskan kembali ke Jawa setelah terjadi kerusuhan Wamena.
Komnas HAM ada 33 korban jiwa dan 8.200 orang mengungsi sejak kerusuhan pecah pada 23 September. Jumlah itu belum termasuk ribuan warga yang sudah meninggalkan Wamena