Risma Dapat Penghargaan Honoris Causa Bidang Arsitektur di Busan Untuk Warga Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan perolehan gelar kehormatan honoris causa di bidang arsitektur dari Universitas Tongmyong Busan, Korea
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan perolehan gelar kehormatan honoris causa di bidang arsitektur dari Universitas Tongmyong Busan, Korea Selatan untuk masyarakat Kota Surabaya.
Tri Rismaharini pun mengapresiasi masyarakat Surabaya yang turut andil mengembangkan pengelolaan kota.
"Sebetulnya apa yang saya lakukan ini sebetulnya untuk warga Surabaya. Karena warga Surabaya sudah menjadi warga yang sangat luar biasa. Karena mereka tidak diam ada kota yang susah untuk menggerakkan masyarakat dan di Surabaya ndak," kata Tri Rismaharini, Senin (30/9/2019).
Risma mencontohkan, saat Idul Adha, ia meminta masyarakat untuk tidak lagi membungkus daging dengan memakai kantong plastik.
Hal itu pun, diakui Risma, warga kompak mengganti kantong plastik ke daun pisang maupun besek bambu.
"Penghargaan ini adalah penghargaan untuk warga Surabaya hanya kan nggak mungkin semua warga Surabaya dikasih nah ini simbolnya ke aku tapi sebetulnya orang luar biasa itu warga Surabaya," jelas Risma.
• Hari Batik Nasional, Intip Potret 7 Artis Dunia Pakai Batik, Ada Siwon, Kai EXO hingga Jessica Alba
• Lewat Voting, La Nyalla Akhirnya Terpilih jadi Ketua DPD RI 2019-2024
• UPDATE Kondisi Kebakaran Hutan Gunung Semeru, Ratusan Petugas Gabungan Padamkan Titik Api, Sisa 4
Atas profesionalitasnya di bidang arsitektur terutama tata kelola kota, Ia mendapatkan gelar honoris causa.
"(Bisa dapat gelar ini) Saya juga tidak tahu itu yang minta itu Pak Walikota sepertinya untuk memberikan itu. Karena dia melihat dia kan pernah ke Surabaya, dia melihat apa yang saya lakukan itu dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas itu bisa melakukan itu (membangun kota)," papar Risma.
Risma menjelaskan, pemberian honoris causa di bidang arsitektur membahas mengenai perawatan dan kontrol gedung maupun jembatan.
"Aku tertarik, karena selama ini kan cuman yang diajarkan cuman membangun saja," kata dia.
Pihaknya ingin mengirim staff untuk belajar perawatan gedung, mengingat Surabaya sebagai kota pahlawan memiliki gedung-gedung bersejarah dengan usia puluhan tahun.
"Aku kepingin makanya, saya ngomong kayaknya kita harus harus kirim staf kita belajar tentang itu terutama karena jembatan di Surabaya tuh 50% itu peninggalannya Belanda gitu," kata Risma.
Selain bangunan lama, Risma juga berharap kontroling dilakukan untuk mengevaluasi bangunan baru.
"Nah kalau kita mengerti tentang itu kan dia akan tahu bagaimana mengantisipasinya itu berkali-kali. Bu Erna tak suruh ngecek ngecek jembatan gitu," tutup Risma.