UPDATE Kondisi Kebakaran Hutan Gunung Semeru, Ratusan Petugas Gabungan Padamkan Titik Api, Sisa 4
Ratusan petugas gabungan, relawan, dan warga memadamkan titik api penyebab kebakaran di kawasan Gunung Semeru
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Ratusan petugas gabungan, relawan, dan warga memadamkan titik api penyebab kebakaran di kawasan Gunung Semeru, Selasa (1/10/2019).
Personel gabungan TNI, POLRI, BPBD, TNBTS maupun relawan pecinta alam itu memulai pemadaman dari Desa Ranupani Kecamatan Senduro, Lumajang.
Personel pemadaman diberangkatkan oleh Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban, dan Dandim 0821 Lumajang Letkol Inf Ahmad Fauzi.
• Kebakaran Hutan Gunung Semeru Belum Usai, Area Terdampak Jadi 97 Hektar, Jalur Pendakian Ditutup
Sebelum pemberangkatan, mereka semua telah dibagi dalam beberapa kelompok agar penanganan kebakaran hutan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) itu cepat diselesaikan.
Mereka disebar di beberapa titik api yang diketahui melalui satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban mengatakan, kebakaran di kawasan TNBTS di seputaran Gunung Semeru sudah berkurang dibandingkan beberappa hari lalu.
“Titik api sudah jauh berkurang dari yang sebelumnya ada 70 hotspot, saat ini sisa 4 hotspot titik api. Beberapa berada di medan yang sangat curam di lereng dengan kemiringan 70 derajat," ujar Arsal dalam siaran pers yang diterima Surya (grup TribunJatim.com), Selasa (1/10/2019).
• Hanya Tersisa Satu Titik Api di Gunung Semeru Belum Padam, Lahan Terdampak Kebakaran Capai 93 Hektar
Tanaman yang terbakar adalah semak belukar.
Sejumlah pohon besar juga ikut terbakar di bagian luar tubuh pohonnya.
“Semua pihak baik dari TNI, Polri, BPBD, TNBTS dan masyarakat semuanya telah bekerja secara maksimal agar kebakaran hutan di wilayah taman nasional ini segera teratasi. Seluruh personel telah kami kerahkan semua, peralatan untuk memadamkan api juga kami siapkan semuanya," imbuhnya.
Penyebab kebakaran hutan itu, lanjut Arsal, sejauh ini karena faktor alam yaitu musim panas yang berkepanjangan.
Hal ini diperkuat dengan titik api yang ditemukan adalah di areal yang sulit dijangkau oleh manusia.
Arsal juga mengimbau kepada warga yang akan mendaki Gunung Semeru agar bersabar dahulu.
“Bagi pecinta alam, sebaiknya bersabar dulu karena jalur pendakian ditutup. Kami tak mau berisiko dengan membuka jalur pendakian,” pungkasnya.
• Luas Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Bertambah Jadi 30 Hektar, Sumber Air Hanya di Ranu Kumbolo
Sebelumnya, pihak Balai Besar TNBTS menyebut kebakaran hutan di seputaran Gunung Semeru (3.676 Mdpl) seluas 97 hektare.