Rhenald Kasali Luncurkan Buku Baru Bareng Asmawi Syam, Soroti Gaya Kepemimpinan di Era Digital
Rhenald Kasali Luncurkan Buku Baru Bareng Asmawi Syam, Soroti Gaya Kepemimpinan di Era Digital
Penulis: Januar AS | Editor: Sudarma Adi
Kolaborasi 2 Expert
Asmawi Syam mengatakan, buku ini hadir sebagai bentuk keinginannya untuk sharing pengalaman kepada para profesional, termasuk generasi milenial yang tengah merintis karir.
"Buku ini adalah hasil konvergensi dari dua expertise yang berbeda. Prof Rhenald seorang pakar dan guru besar ilmu manajemen, sedangkan saya adalah praktisi perbankan. Dipertemukan dalam buku Leadership in Practice ini," kata Asmawi Syam saat launching buku yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, di Grand Ballroom Hotel JS Luwansa, (8/10/2019).
Rhenald Kasali mengatakan, buku Leadership in Practice ini berisi kristalisasi pengalaman dari seorang bankir senior yang memiliki kekuatan tidak hanya dalam visi dan penyusunan 2 roadmap, tetapi juga sekaligus eksekusi.
"Tidak banyak pemimpin yang memiliki kemampuan semacam ini," katanya.
Di era digitalisasi, seorang pemimpin tidak boleh terlalu lama berkutat dengan ide dan roadmap, tetapi ragu-ragu saat akan mengeksekusi. Sebab, keragu-raguan itu akan memunculkan risiko kehilangan momentum, sehingga akan tertinggal oleh kompetitor yang bergerak lebih cepat.
"Ini tidak hanya berlaku di dunia bisnis, tapi juga pemerintahan," sebutnya.
Rhenald mencontohkan, dalam program pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, idenya sudah muncul bahkan sejak era Presiden Soekarno.
Namun, tahapan dari ide hingga roadmap-nya memakan waktu puluhan tahun.
Tapi ketika sekarang dieksekusi atau diputuskan, masih muncul pro dan kontra.
"Jika sekarang muncul perdebatan, itu artinya tahapan eksekusi ingin ditarik mundur lagi ke tahap ide dan roadmap. Jika seperti itu, tidak akan maju," ujarnya.
Beri Peran untuk Milenial
Buku ini juga berisi banyak sekali insight tentang bagaimana proses kaderisasi harus dijalankan oleh korporasi. Di era sekarang, jumlah generasi milenial yang bekerja di korporasi kian bertambah.
Di beberapa korporasi, hal ini memicu terjadinya gap antara pekerja generasi milenial dan para seniornya.
Asmawi Syam mengatakan, seorang leader harus bisa menjembatani kelompok milenial dan yang lebih senior agar sama-sama bisa berkontribusi optimal bagi perusahaan.