Polisi Bongkar Arena Perjudian di Wiyung Surabaya, Omzet Hasil Judi Mencapai Puluhan Juta Rupiah
Polsek Wiyung bergerak melakukan penggrebekan arena perjudian di Jalan Wiyung I gang Melati Surabaya, Minggu (13/10/2019).
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polsek Wiyung bergerak melakukan penggrebekan arena perjudian di Jalan Wiyung I gang Melati Surabaya, Minggu (13/10/2019).
Polisi membawa sekitar 20 personil menggunakan kendaraan roda dua untuk mengakses lokasi yang berada di pemukiman padat penduduk dengan jalanan sempit.
Penggrebekan itu dipimpin langsung oleh Kapolsek Wiyung, Kompol M Rasyad.
Rasyad yang berpakaian preman langsung menyasar arena perjudian dan menangkap para pemain yang berdekatan dengan arena.
Alhasil, tujuh orang diamankan di Mapolsek Wiyung, lainnya lari tunggang langgang.
"Ada yang manjat pagar,kemudian masuk ke kolong lahan kosong, lari ke pemukiman," kata Rasyad, Minggu (13/10/2019).
• BREAKING NEWS - Polsek Wiyung Grebek Arena Judi Sabung Ayam di Kawasan Gang Melati Kota Surabaya
Minimnya personil membuat polisi lebih fokus mengamankan orang terdekat dari arena dan beberapa barang buktinya.
"Motor mereka ditinggal, ada 12 yang kami amankan. Sedangkan ayam petarung yang kami bawa ada 13 ekor," tambah Rasyad.
Setelah megamankan tujuh orang yang ditengarai sebagai penjudi serta barang bukti ke Polsek, Rasyad kembali ke lokasi membawa gergaji mesin.
Dibantu beberapa anggotanya, Rasyad merobohkan gubuk arena judi sabung ayam tersebut.
Awal mula penggrebekan itu pertama kali saat polisi mendapat informasi melalui aplikasi Jogo Suroboyo yang digagas Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho.
"Warga mungkin merasa takut ketikan akan melapor kepada kami. Begitunada aplikasi Jogo Suroboyo, informasi itu masuk dan bisa kami tindak lanjuti," lanjutnya.
• Dua Orang yang Terbakar di Jalan Raya Madiun - Surabaya ternyata Pelajar asal Sidoarjo
Rasyad meneruskan, informasi warga menyebut omzet uang hasil perjudian sekali buka mencapai 20 hingga 30 juta rupiah seharinya.
"Saat ini masih kami lakukan pemeriksaan, nanti kalau sudah selesai kami informasikan," tandasnya.
Sementara itu, Uci warga sekitar lokasi mengatakan jika aktifitas perjudian itu sudah beberapa tahun terkahir jarang beraktifitas.