Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Info Sehat

Tak Hanya Mirror Syndrome yang Dialami Irish Bella, Ada 5 Sindrom yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil

Tak hanya Mirror Syndrome yang dialami Irish Bella, ada 5 sindrom yang bisa terjadi pada ibu hamil.

Editor: Alga W
Instagram/_irishbella_
Tak hanya Mirror Syndrome yang dialami Irish Bella, ada 5 sindrom yang bisa terjadi pada ibu hamil 

Tak hanya Mirror Syndrome yang dialami Irish Bella, ada 5 sindrom yang bisa terjadi pada ibu hamil.

TRIBUNJATIM.COM - Irish Bella dan Ammar Zoni kehilangan bayi kembarnya karena Mirror Sydrome.

Diketahui janin kembar Irish Bella meninggal sejak di dalam kandungan lantaran istri Ammar Zoni tersebut mengalami Mirror Syndrome.

Irish Bella kehilangan janin kembar yang dikandungnya pada saat usia kandungannya menginjak 6 bulan.

Bayi Laki-laki Terlahir dengan Paras Mirip Orang Tua, Idap Sindrom Langka yang Menyedihkan

Menurut dokter, istri Ammr Zoni mengalami Mirror Syndrome yang berawal saat bayi dalam kandungannya mengalami Twin-ti-twin Transfusion Syndrome (TTTS).

Mirror Syndrome merupakan sindrom langka yang terjadi pada ibu hamil.

Kondisi ini membuat pembuluh darah dua janin kembar itu berhubungan, sehingga salah satu janin memberi darah pada janin lainnya.

Selama kehamilan, terkadang terjadi kompilasi atau sindrom langka yang membuat perkembangan janin menjadi tak berkembang secara normal.

Gangguan tersebut bisa disebabkan karena masalah genetik, masalah kromosom janin, atau perkembangan plasenta yang tidak normal.

Selain Mirror Syndrome, berikut 5 sindrom langka yang bisa terjadi pada ibu hamil, dilansir dari Kompas.com.

6 Pijatan untuk Membuat Perut Buncit Jadi Rata sehingga Tak Perlu Olahraga Berat dan Diet Menyiksa

1. Sindrom Patau

Sindrom Bartholin-Patau dikenal dengan nama Trisomi 13.

US National Library of Medicine menyebutkan, sindrom ini adalah kelainan genetik yang disebabkan kelainan kromosom pada kromosom ke-13.

Sebagian kasus trisomi 13 terjadi akibat individu memiliki tiga salinan kromosom 13 di setiap sel di dalam tubuh.

Padahal, manusia biasanya hanya memiliki dua salinan kromosom.

Trisomi 13 juga dapat terjadi ketika bagian dari kromosom 13 menjadi melekat ke kromosom lain selama pembentukan sel-sel reproduksi (telur dan sperma) atau dalam masa perkembangan janin.

Hal ini juga bisa mengganggu perkembangan janin.

Bahkan, individu dengan trisomi 13 sering memiliki kelainan jantung, kelainan otak atau sumsum tulang belakang, mata sangat kecil atau kurang berkembang (mikrofthalmia).

Selain itu, sindrom ini juga menyebabkan individu lahir dengan jari tangan atau kaki ekstra, lubang di bibir (bibir sumbing), hipotonia.

Dalam beberapa kasus, ada yang menyebabkan bayi meninggal beberapa hari setelah dilahirkan atau pada minggu pertama kehidupannya.

Penelitian menunjukkan, hanya 5-10 persen anak-anak yang lahir dengan kondisi ini dapat tumbuh melewati tahun pertama mereka.

Emak Mae Selalu Sinis ke Ojak di Tukang Ojek Pengkolan, Padahal Menantu Sendiri?

2. Congenital Diaphragmatic Hernia (CDH)

Kondisi ini terjadi saat organ-organ perut seperti hati, lambung, usus berada di dalam rongga dada saat bayi berada di dalam kandungan.

Melansir laman John Hopkins Medical, kehadiran organ-organ perut ini di dada membatasi ruang untuk paru-paru dan dapat menyebabkan komplikasi pernapasan.

Pada embrio yang sedang tumbuh, diafragma terbentuk sepenuhnya pada usia kehamilan 10 minggu.

Namun, pada kasus CDH, pembentukan tersebut terganggu.

Ketika ada lubang pada diafragma, organ-organ perut bisa mendesak masuk ke dalamnya.

Pergerakan ini disebut dengan herniasi.

Hal ini kemudian memaksa paru-paru untuk tumbuh dalam keadaan terkompresi dan membuat beberapa fungsi tubuh tidak berkembang secara normal setelah kelahiran.

Tak hanya itu, CDH juga bisa terjadi karena adanya masalah kromosom atau kelainan genetik pada bayi yang mengakibatkan masalah medis atau kelainan organ lainnya.

Sosok Ricca Rachim, Istri Raja Dangdut Rhoma Irama yang Setia 35 Tahun Dipoligami, Parasnya Cantik

3. Sindrom Edward

Trisomi 18 atau yang lebih dikenal dengan nama Sindrom Edward merupakan kondisi langka, karena ketidaknormalan kromosom dalam tubuh.

Menurut laman US National Library of Medicine, kondisi tersebut bisa menyebakan kelainan di banyak bagian tubuh.

Individu dengan trisomi 18 sering kali memiliki pertmbuhan yang lambat sebelum kelahiran.

Bahkan, sindrom ini juga bisa menyebabkan bayi terlahir dengan bobot tubuh yang rendah.

Selain itu, ciri-ciri lain dari trisomi 18 adalah kepala kecil dan berbentuk tidak normal.

Trisomi 18 kemungkinan dapat membuat individu memiliki kelainan jantung atau kelainan lain pada organ yang berkembang sebelum kelahiran.

Sindrom langka ini banyak menyebabkan bayi meninggal sebelum lahir atau dalam bulan pertama setelah kelahiran.

Masih Ingat Joy Tobing Juara Indonesian Idol 1? Penampilannya Kini Berubah dan Kariernya Makin Mulus

4. Sindrom HELLP

Sindrom ini merupakan salah satu komplikasi kesehatan yang bisa mengancam nyawa ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Pemberitaan Kompas.com, 28 Juli 2015, menyebutkan, sindrom ini biasanya terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau saat memasuki trimester kedua.

Sindrom ini juga bisa menyerang setelah ibu melahirkan bayinya.

HELLP dikenal sebagai preeklamsia beart yang ditandai dengan tekanan darah tinggi serta naiknya kadar protein dalam urin ibu hamil.

Adapun gejalanya antara lain, sakit kepala, mual, muntah, dan rasa sakit setelah makan.

Kemudian, ibu hamil juga merasakan nyeri di bagian dada saat mengambil nafas dalam, mata berkunang-kunang, pendarahan, hingga kejang.

Selain itu, gejala lainnya adalah pembengkakan pada kaki, tangan, serta daerah lainnya.

Download Lagu MP3 Tentang Rindu Virzha yang Menjadi Soundtrack Gadis Pemimpi Miniseri Drama SCTV

5. Sindrom Potter

Sindrom Potter adalah kondisi di mana kandungan mengalami penurunan cairan ketuban (oligohidramnion) atau tidak adanya air ketuban (anhidramnion).

Menurut laman Potter's Syndrome, hal ini terjadi karena adanya gangguan pada ginjal seperti bilateral renal agenesis (BRA) dan penyumbatan saluran kemih.

Oligohidramnion dan anhidramnion juga dapat disebabkan oleh kebocoran cairan ketuban akibat pecahnya selaput ketuban.

Sindrom ini dapat menyebabkan bayi yang dikandung mengalami kelainan fisik.

Juga anggota badan tidak normal dan membuat wajah bayi mengalami kelainan.

Download Lagu MP3 Satu Hati Sampai Mati, Versi DJ Remix sampai Musik Tik Tok Mala Agatha

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Selain Mirror Syndrome yang Dialami Irish Bella, Ini 5 Sindrom Lain yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil.

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved