Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Liga 1 Putri 2019

Dokter Tim Arema FC Sebut Jadwal Liga 1 Putri 2019 Tidak Ideal, Pemain Bisa Rentan Cedera dan Sakit

Jadwal pertandingan Liga 1 Putri 2019 dinilai tidak ideal oleh Dokter Tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dwi Prastika
SURYA/DYA AYU
Arema FC Putri menjalani latihan sebagai persiaaan Liga 1 Putri 2019, Rabu (2/10/2019) sore. 

TRIBUNJATIM.COM - Jadwal pertandingan Liga 1 Putri 2019 dinilai tidak ideal oleh Dokter Tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi.

Menurut Nanang Tri Wahyudi, jadwal yang telah ditentukan oleh PSSI itu tak ideal, karena secara recovery, sangat kurang, apalagi para pemain merupakan pemain sepak bola putri.

Seperti diketahui, pada seri pertama yang telah selesai dilakoni dan seri kedua yang bakal dimulai pada Sabtu (19/10/2019) mendatang di Bali untuk Grup B, tak memiliki perbedaan yang berarti.

Gelaran pertandingan hanya menyisakan jeda pertandingan yang sangat minim untuk recovery. Ada yang setiap hari bertanding, kemudian ada jeda recovery sehari dan dua hari saja.

Jadwal Seri Kedua Liga 1 Putri 2019, Arema FC Putri Boyong Seluruh Pemainnya ke Bali

PSM Makassar Vs Arema FC, Ini yang Membuat Juku Eja Optimistis Bisa Kalahkan Singo Edan di Kandang

"Sebenarnya sepak bola laki-laki maupun perempuan itu sama. Kalau usia masih produktif, jarak pertandingan intensitas berat paling tidak dua hari istirahat baru main lagi. Kalau terlalu intens dan jarak terlalu mepet, itu recovery-nya nanti akan kurang. Jadi sangat tidak ideal menurut saya," kata Nanang Tri Wahyudi, Rabu (16/10/2019).

Lebih lanjut Nanang Tri Wahyudi menjelaskan, apabila waktu recovery yang kurang, nantinya akan berakibat rawan cedera bagi pemain.

Tak hanya bahaya cedera, risiko sakit juga lebih rentan menghinggap.

"Risiko cedera sama risiko kesehatan. Risiko kesehatan ini efeknya daya tahan tubuh menurun dan akhirnya sakit," ujarnya.

Juarai MotoGP 2019, Marc Marquez Sebut Persaingan Musim 2020 Dimulai sejak MotoGP Jepang 2019

Anthony Sinisuka Ginting Kecewa Harus Angkat Koper pada Babak Kesatu Denmark Open 2019

Nanang Tri Wahyudi berpesan pada federasi sebagai pihak yang memiliki kompetisi agar tidak asal dalam membuat jadwal pertandingan, apalagi pertandingan digelar sehari dua kali, siang dan sore hari.

"Untuk ke depan, pengaturan jadwal harus dipertimbangkan recovery-nya, karena main bola ini kan beda dengan olahraga lain, mainnya 2x45 menit, jadi recovery-nya juga harus lebih lama, apalagi main siang hari, itu kelihatan sekali ngejar target waktu," jelas Nanang Tri Wahyudi.

Pihaknya menambahkan, sekalipun para pemain diberikan suplemen, itu tidak akan bisa menggantikan recovery yang cukup.

"Suplemen sifatnya hanya membantu saja, walaupun dikasih suplemen sebagus apapun, kalau terus diforsir ya akan habis juga tenaganya," tambahnya. (Dya Ayu)

Persebaya Finish di Dasar Grup B Liga 1 Putri Seri Pertama, Manajer Beberkan Masalahnya

Lawan Timnas U-19 Indonesia, Pelatih Timnas U-19 China Ingin Ukur Kekuatan Klub Asia Tenggara

Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com:

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved