Sosok Inspiratif
KIAT Sukses Peternak Sapi Perah ala Mita, Cara Pemberian Pakan hingga Memerah Kunci Kualitas Produk
Inilah kisah sukses Mita asal Tulungagung yang berbisnis susu sapi perah. Kini ia dikenal sebagai peternak sapi perah sukses
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Memulai beternak dengan memelihara sapi perah milik orang lain, Mita Kopiyah (36) kini menjadi salah satu peternak sukses di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo.
Mita adalah satu di antara peternak yang dikirim belajar ke Belanda lewat program Farmer 2 Farmer, dari Frisian Flag Indonesia (FFI).
Mita berkisah, saat itu orangtuanya sudah beternak sapi, namun sapi pedaging.
Setelah menikah dengan suaminya, Slamet (41) pada 2005, sang suami mengajak untuk merintis beternak sapi.
• KIAT Sukses Usaha Kuliner Donat Nananini Surabaya, Tak Manipulasi Kualitas Bahan Meski Harga Murah
Namun karena masih numpang orangtua, Mita sungkan dengan ayahnya.
"Gak enak sama ayah, karena dia kan memelihara sapi pedaging. Akhirnya kami putuskan memelihara sapi milik orang lain dengan sistem bagi hasil," tutur Mita.
Awal merintis Mita memelihara dua ekor sapi milik tetangga.
Setiap hari ia dan suaminya harus membawa susu sebanyak 15 liter, jauh ke tempat penjualan.
Dari hasil memelihara sapi orang, pasangan ini bisa membeli seekor sapi perah pada 2007.
Mita memilih sapi perah, karena sapi perah memberikan penghasilan setiap bulan.
Sedangkan sapi pedaging, setidaknya butuh waktu satu tahun agar bisa memanen.
• Kisah Sukses Usaha Olahan Sirip Ikan Hiu Agung Widodo, Pesaing Sedikit Untung Pun Bisa Maksimal
Pada tahun ke-5, ayahnya ikut beralih ke sapi perah.
"Jadi ayah beralih ke sapi perah karena melihat hasil usaha kami. Sapi perah dianggap lebih menguntungkan," sambung Mita.
Berkat kegigihannya, Mita berhasil mempunyai 15 ekor sapi perah.
Dari jumlah itu, delapan ekor di antaranya sedang memroduksi susu.