Belum Mati, Kebakaran di TPA Supit Urang Malang Diprediksi Sampai Sepekan, Api Ada di Bawah Tumpukan
Kebakaran yang melanda TPA Supit Urang, Kota Malang belum berhasil dipadamkan oleh petugas hingga Sabtu (19/10/2019)
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SUKUN - Kebakaran yang melanda TPA Supit Urang, Kota Malang belum berhasil dipadamkan oleh petugas hingga Sabtu (19/10/2019)
Api membakar hampir seluruh lahan yang berada di TPA seluas 30 hektar itu. hingga siang ini asap masih terpantau mengepul dari area luas.
Plt Kepala UPT Damkar Kota Malang, Antonio Viera memprediksi, kebakaran ini bisa awet sampai seminggu ke depan.
Hal ini dinilai terjadi lantaran sulitnya akses menuju ke titik lokasi, sehingga kobaran api yang terus merembet ke beberapa gunungan sampah.
(Kebakaran TPA Supit Urang di Kecamatan Sukun Kota Malang Diduga Disebabkan Gas Metan)n
"Ada 10 titik api yang telah kami data. Sebagian sudah bisa dijangkau oleh petugas, sementara yang lain masih belum," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (19/10/2019).
Sementara itu, kepulan asap tebal menyelimuti hampir seluruh kawasan TPA Supit Urang.
Jarak pandang yang pendek membuat petugas kesulitan dalam memadamkan api.
Petugas dipersulit juga dengan kondisi gunungan sampah yang cukup tinggi dan curam.
Sehingga memaksa petugas untuk memadamkan api dengan cara menyuntikan selang air ke dalam gunung sampah.
Mengingat sumber api ada di bagian bawah tumpukan sampah.
"Meski sudah dipadamkan, api tetap ada, karena yang terbakar itu di dalamnya. Jadi kami memakai tiga suntikan yang kami punya untuk memadamkan," ucap Anton sapaan akrabnya.
Anton mengatakan, kebakaran di TPA Supit Urang lebih besar dari kejadian-kejadian kebakaran sebelumnya.
Kebakaran ini telah melahap 10 hektar lahan di TPA Supit Urang.
(PMK Surabaya Ungkap Penyebab Kebakaran di GBPT RSU dr Soetomo, Korsleting di Genset Hingga Ledakan)
Tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan dari kejadian kebakaran ini.
Hanya saja, kepulan asap membumbung tinggi dan mengarah ke arah utara.
"Hembusan angin yang cukup kencang cukup menyulitkan kami. Semoga empat sampai lima hari ke depan api ini bisa padam," ucapnya.
Sementara itu, Komandan Regu II Damkar Kota Malang, Anang Yuwono menyampaikan, proses penyuplaian air dikeluhkan oleh petugas yang berada di titik lokasi kebakaran.
Dikarenakan, akses pengambilan air cukup jauh, sehingga memaksa petugas harus menunggu apabila kehabisan suplai air di lokasi kebakaran.
"Kalau airnya lancar, insyaallah bisa cepat padam. Tapi ini ngambilnya harus ke bawah, jadi agak lama prosesnya," ucapnya.
Tak hanya mobil damkar saja yang bertugas untuk memadamkan api di TPA Supit Urang. Ada juga mobil tangki dari Disperkim dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang.
Sejumlah petugas medis dan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang juga terlihat di area lokasi kebakaran.
Hingga berita ini diturunkan, kobaran api di TPA Supit Urang belum juga padam.
(Kebakaran TPA Supit Urang di Kecamatan Sukun Kota Malang Diduga Disebabkan Gas Metan)