Sakralnya Ribuan Orang Kirab Pusaka Kerajaan di Mojokerto, Bawa Keris & Tombak ke Candi & Menari
Sakralnya Ribuan Orang Kirab Pusaka Kerajaan di Mojokerto, Bawa Keris & Tombak ke Candi & Menari
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
Sakralnya Ribuan Orang Kirab Pusaka Kerajaan di Mojokerto, Bawa Keris & Tombak ke Candi & Menari
TRIBUNMOJOKERTO.COM, TROWULAN - Sekitar 3000 peserta dari berbagai daerah dan luar daerah Mojokerto, meramaikan acara Kirab Pulau Jawa Ruwat Tundhung Kolo Mbasuh Sariro di Dusun Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (19/10/2019).
Beberapa pusaka Kerajaan Majapahit beserta replikanya, dikirab dari Pendopo Agung menuju Candi Bajang Ratu. Selain pusaka Kerajaan Majapahit, pusaka dari Kerajaan Singosari dan kerajaan di Pulau Jawa lainnya juga ikut dikirab.
• Inilah Penyebab Dump Truk Menabrak Pohon di Pinggir Jalan Sooka Mojokerto
• Diduga Kondisi Jalan Gelap, Truk Tabrak Pohon di Mojokerto Hingga Ringsek, si Sopir Tewas Seketika
• Satpol PP Kota Mojokerto Sidak Rumah Kos, si Pemilik Tak Punya Izin & Diduga Dipakai Tindak Asusila
Dengan mengenakan pakaian serba hitam, ribuan peserta berjalan sambil membawa puluhan pusaka yang berbentuk tombak dan keris. Disusul kemudian, peserta lainnya menampilkan berbagai tarian. Seperti Tari Barong dan Tari Singo Ulung.
Koordinator acara Kirab Pulau Jawa Ruwat Tundhung Kolo Mbasuh Sariro, Nanang Muni, mengatakan, sebanyak 10 pusaka atau Pataka Utama yang dikirab oleh peserta merupakan pengampu lembaga pemerintahan Kerajaan Majapahit.
"Mulai dari Pataka dari penguasa maritim, Pataka Penguasa Nusantara, Pataka Lembaga Tertinggi Kerajaan Wilwatikta, Pataka Lembaga Hukum Tertinggi, Pataka Lembaga Agama Kepercayaan Leluhur serta Pataka Lembaga Bela Negara Keluarga Kerajaan," terangnya, Sabtu (19/10/2019).
Nanang juga menegaskan, melalui kegiatan ini, menjadi bukti bahwa Bhineka Tunggal Ika merupakan lambang negara yang lahir di Bumi Mojopahit.
"Generasi muda pada hari ini terlihat guyup rukun. Mereka yang berkumpul dari segala penjuru seperti Madura, Pasundan, Bali dan lain lainnya masih peduli dengan jati diri bangsa. Sehingga bangsa ini masih tetap solid," tegasnya.