Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Pengungsi Angin Kencang di Kota Batu, Terbangun Suara Angin, Wajah Penuh Debu & Luka di Mata

Kisah Pengungsi Angin Kencang di Kota Batu, Terbangun Suara Angin, Wajah Penuh Debu & Luka di Mata.

Penulis: Bella Ayu Kurnia Putri | Editor: Sudarma Adi
SURYA/BELLA AYU KURNIA
Ani (no 2 dari kanan) bersama pengungsi fenomena angin kencang lainnya di rumah dinas wali kota Batu. 

Kisah Pengungsi Angin Kencang di Kota Batu, Terbangun Suara Angin, Wajah Penuh Debu & Luka di Mata

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Fenomena angin kencang di Kota Batu, tepatnya di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji sejak Sabtu (19/10/2019) membuat Ani dan keluarganya warga Dusun Lemahputih mengalami sesak nafas.

Ani menceritakan kronologi ia dan keluarganya hingga dibawa oleh BPBD Kota Batu ke pengungsian di rumah dinas Wali Kota Batu.

“Jam 9 malem sabtu itu udah ada angin tapi tidak seberapa kencang, baru jam setengah 12 itu anginnya besar, itu debu udah masuk rumah, udah gak bisa nafas,” ujar Ani saat ditemui di rumah dinas Wali Kota Batu, Senin (21/10/2019).

Angin Kencang Terjang Kota Batu, 1.015 Pelanggan PLN Wilayah ULP Batu Mengalami Pemadaman Listrik

BMKG Sebut Kecepatan Angin Kencang di Kota Batu Capai 80 km/jam, Faktornya Kebakaran Hutan di Arjuno

Dampak Angin Puting Beliung Terjang Batu, Ratusan Polisi Diterjunkan untuk Amankan Rumah Pengungsi

Ketika fenomena angin kencang berlangsung Ani beserta suami dan anaknya sedang tidur, namun mereka terbangun karena suara angin kencang.

“Itu saking kencangnya saya kebangun, pas kebangun itu muka udah full debu,”katanya.

Selanjutnya Ani menceritakan bahwa angin kencang terus berhembus sampai Minggu (20/10/2019).

“Jam 6 pagi hari minggu itu sempet berhenti beberapa jam, tapi jam 9 itu mulai lagi anginnya makin kencang terus sampai gak bisa lihat apa-apa,” terang Ani.

Ani dan keluarganya sendiri dijemput oleh BPBD Kota Malang minggu (20/10/2019) sore.

Sesampainya di tempat pengungsian Ani dan keluarganya langsung di data oleh BPBD Kota Batu dan di periksa oleh pihak puskesmas kota Batu.

Suami Ani, juga menderita luka dalam di mata akibat fenomena angin kencang ini.

“Suami saya itu matanya katanya luka dalam, sampai merah, tapi udah dikasih krim tadi sama dokter,” terangnya.

Ani sendiri belum tahu kapan bisa kembali ke rumahnya, ia mengaku masih menunggu arahan dari BPBD kota Batu.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved