Ratusan Siswa Positif Bawa Kuman Difteri, MIN 1 Kota Malang Diliburkan 5 Hari
Kegiatan belajar mengajar di Sekolah MIN 1 Kota Malang akhirnya diliburkan setelah ratusan siswa dinyatakan sebagai difteri carrier.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Kegiatan belajar mengajar di Sekolah MIN 1 Kota Malang akhirnya diliburkan setelah ratusan siswa dinyatakan sebagai difteri carrier.
Libur sekolah tersebut dimulai sejak hari ini tanggal 23-27 Oktober 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah MIN 1 Kota Malang, Suyanto saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Selasa (22/10).
"Biar mereka belajar mandiri dulu di rumah. Agar memutus mata rantai penularan," ucapnya.
(Blitar Darurat Gagal Ginjal, Dinas Kesehatan Laporkan Delapan Penderita Wafat, Pemicunya Obat)
Suyanto mengatakan, ada 212 siswa dari 1.617 siswa dan 15 guru di MIN 1 Kota Malang yang menderita difteri carrier.
Kebanyakan, mereka yang terjangkit difteri carrier merupakan siswa kelas II.
Penyakit difteri carrier yang diderita oleh para murid tidak membuat anak tersebut sakit.
Namun, anak yang positif terjangkit difteri carrier bisa menularkan penyakitnya ke orang lain.
"Anak-anak ini sehat. Cuma mereka membawa kuman. Kalau tidak segera ditangani bisa menular ke orang lain dan mereka bisa sakit," ujarnya.
Supaya penyakit ini tidak menular, pihak sekolah telah melakukan SWAB secara mandiri.
(SWAB merupakan proses uji untuk mengetahui kondisi sanitasi dan higienis, bisa terhadap orang, peralatan kerja, udara, maupun air)
SWAB tersebut dilakukan oleh para siswa, guru dan juga karyawan di lingkungan MIN 1 Kota Malang.
Apabila nanti hasilnya ada murid yang hasilnya positif difteri, nantinya akan diberikan obat untuk membunuh kuman.
"SWAB pertama sudah kami lakukan kemarin. Nanti SWAB kedua akan kami lakukan di hari Senin," ujarnya.
(Angka Kematian Ibu Melahirkan di Sampang Menurun, Dinas Kesehatan Beberkan Faktor Penyebabnya)
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Dr Supranoto mengatakan, bahwa kasus difteri di MIN 1 Kota Malang sudah ditindaklanjuti sesuai kebijakan provinsi.