Gadis Kelas 6 SD di Jombang Hamil 4 Bulan, Akibat Dirudapaksa Tukang Bangunan
Seorang gadis Kecamatan Sumobito Jombang yang baru berusia 13 tahun harus alami nasib miris hamil 4 bulan akibat jadi korban nafsu tetangganya sendiri
Penulis: Sutono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Seorang gadis Kecamatan Sumobito Jombang yang baru berusia 13 tahun harus alami nasib miris hamil 4 bulan.
Gadis berinisial K itu diduga telah dirudapaksa oleh Yanto, tukang bangunan tetangga korban sendiri.
Korban juga terpaksa meninggalkan bangku sekolahnya, di Kelas 6 SD di Kecamatan Sumobito.
Terkuaknya kasus ini setelah ibunda korban, inisial Spt (48) memeriksakan K ke bidan desa, karena korban mengeluh tidak enak badan.
(Suruh Pacarnya Bikin Laporan Palsu Tentang Perkosaan, Mahasiswa di Malang Kini Hilang)
“Ternyata setelah diperiksa, ketahuan anak saya hamil. Saya tanya, dia mengaku diperkosa Yanto. Saya juga kaget, kok tega Yanto melakukan itu. Padahal kami bertetangga,” ucap Spt, kepada surya.co.id, Rabu (23/10/2019).
Menurut ibu korban, anaknya mengaku tiga kali diperkosa oleh Yanto. Awal kejadian sekitar lima bulan lalu.
Pertama diperkosa, kata Spt, dilakukan Yanto setelah Kantil dipukul pada bagian belakang kepalanya, dan diseret ke dalam rumah pelaku.
"Saat itu kondisi rumah sedang sepi," kata Spt.
Kemudian yang kedua, putrinya mengaku diperkosa setelah diancam Yanto akan dibunuh dan diusir dari tempat tinggalnya.
Korban takut diusir, karena korban bersama ibundanya memang menempati rumah di atas pekarangan mertua Yanto (terduga pelaku).
“Sedangkan yang ketiga, anak saya mengaku diperkosa setelah pulang dari sekolah. Semua itu dilakukan di rumah Yanto, anak saya megaku diseret ke rumah Yanto,” tutur Spt, ibunda korban.
Kasatreskrim Polres Jombang AKP Azi Pratas Guspitu menyatakan belum menerima laporan terkait kasus perkosaan di bawah tersebut.
Tetapi dia mengaku sudah mulai menyelidiki kasus tersebut.
(Pusingnya Kepala Desa di Tulungagung Tahu Warga Disabilitas Lahirkan 2 Kali, Dirudapaksa Pria Sama)
Hanya saja, polisi belum bisa melangkah lebih jauh untuk menangani perkara tersebut, karena pihak korban belum membuat laporan ke Polres Jombang. Terduga juga belum ditangkap.
“Dasar penangkapan belum ada. Karena sampai saat ini tidak ada laporan. Jika pihak korban melapor akan kita terima untuk ungkap pelakunya. Sejauh ini kita baru penyelidikan saja,” kata AKP Azi Pratas Guspitu, Rabu (23/10/2019).
Ibunda korban sendiri, Spt mengaku memang belum melaporkan kejadian ini lantaran takut kehilangan tempat tinggal.
Selama ini keluarga Spt memang menumpang di pekarangan ibu mertua dari terduga pelaku.
Spt mengaku, kasus ini sebenarnya sudah dalam proses penyelesaian kekeluargaan dengan dimediasi pihak Pemerintah desa.
Reporter: Surya/Sutono
(Pembobol Rumah di Surabaya Ditangkap Pasca Buron, Ingin Rudapaksa Wanita yang Ditinggal Suami)