Penjelasan Kementan Terkait Maraknya Pengoplos Benih Bawang Putih Jelang Musim Hujan
ementerian Pertanian melalui Ditjen Hortikultura menyebut adanya oknum-oknum tidak bertanggungjawab untuk melakukan pengoplosan benih bawang putih.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kementerian Pertanian melalui Ditjen Hortikultura menyebut adanya oknum-oknum tidak bertanggungjawab untuk melakukan pengoplosan benih bawang putih.
Hal itu disebabkan margin harga yang cukup tinggi antara calon benih yang belum patah dorman dengan yang sudah patah dorman.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Prihasto Setyanto selaku Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.
"Margin harga yang lumayan tinggi antara calon benih yang belum patah dorman dengan yang sudah patah dorman membuat oknum-oknum tidak bertanggungjawab untuk melakukan pengoplosan benih bawang putih," kata Anton, Rabu (23/10/2019).
• Kementan Ingatkan Masyarakat untuk Mewaspadai Benih Bawang Putih Oplosan Menjelang Musim Hujan
• Sambut Musim Hujan, Hortikultura: Jangan Tanam Benih Bawang Putih Oplosan
Dikatakannya, bahwa bakal benih yang belum patah dorman atau belum tumbuh bakal tunas, harganya tentu jauh lebih murah.
"Saya buatkan contoh, jika selisihnya Rp 10 ribu saja, berapa keuntungan yang akan diraup oleh oknum tersebut jika pengadaannya mencapai puluhan bahkan ratusan ton?," ungkapnya.
Jika hal seperti ini terjadi, lanjut Anton, yang paling dirugikan tentu adalah petani dan program pemerintah selanjutnya bisa terganggu.
Untuk itu dalam mencegah terjadinya pengoplosan benih bawang putih, pihaknya tak segan-segan menindak tegas siapapun yang main-main dengan benih bawang putih.
"Kalau jelas terbukti menjual ataupun mengoplos benih bawang putih, maka akan kami laporkan ke aparat penegak hukum," tukas Anton serius.