Siswa Keracunan Minuman di Tulungagung Bakal Diobservasi, Polisi Ambil Sampel untuk Tahu Kandungan
Siswa Keracunan Minuman di Tulungagung Bakal Diobservasi, Polisi Ambil Sampel untuk Tahu Kandungan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
Siswa Keracunan Minuman di Tulungagung Bakal Diobservasi, Polisi Ambil Sampel untuk Tahu Kandungan
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dua siswa RA Watoniah Jabon, Kecamatan Kalidawir mengalami keracunan, usai mengonsumsi 'minuman disemprot' yang dijual pedagang keliling, Rabu (23/10/2019).
Kedua siswa keracunan jajanan di Tulungagung ini tiba di Puskesmas Tunggangri, Kecamatan Kalidawir pukul 11.00 WIB.
Dokter Puskesmas Tunggangri dr Gendut Sutanto memastikan, dua anak itu mengalami gejala keracunan.
“Saat tiba kondisinya sudah lemas habis muntah-muntah,” ujar dr Gendut, usai memeriksa ke dua pasien ini.
• Minuman yang Diduga Meracuni Dua Siswa Watoniah Jabon Tulungagung Tak Tertera Keterangan Kandungan
• Dua Bocah Tulungagung Ini Terkapar di RS Seusai Minum Minuman Disemprot, Ngeluh Mual Hingga Muntah
• Tak Kapok, Pria Tulungagung Kembali Beraksi Bacok Orang Kelima Kali, Kakinya Sampai Didor Polisi
Usai mendapatkan perawatan medis, keduanya membaik.
Namun mereka tetap dirujuk ke Puskesmas Kalidawir, untuk proses observasi.
“Kita kan perlu lihat juga, yang dikonsumsi apa,” sambung dr Gendut.
Minuman yang dikonsumsi dua korban ini dikemas dalam wadah unik, seperti semprotan parfum, korek api dan inhaler.
Menurut dr Gendut, tidak ada keterangan kandungan minuman itu, maupun tanggal kedaluwarsanya.
Untuk memastikan penyebab keracunan, polisi sudah mengambil sampel untuk diuji di laboratorium.
“Tadi sampel minuman yang diambil, ada juga sampel muntahan korban juga diambil,” ungkapnya.
Masih menurut dr Gendut, penyebab keracunan bisa dilihat usai hasil laboratorium keluar.
Pemicu bisa karena kandungan penyedap yang tinggi, atau kadar asam yang tinggi.
Yang pasti, reaksi dari minuman ini cukup cepat, kurang dari satu jam dua anak ini sudah mual, sakit perut dan muntah.
Sebelumnya ada sekitar 10 anak yang mengonsumsi minuman dengan kemasan menarik perhatian ini.
Delapan di antaranya hanya mengalami gejala keracunan ringan, dan tidak dibawa ke fasilitas kesehatan.
Sedangkan dua anak mengalami kondisi keracunan cukup parah, yaitu Aqila dan Noval