Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Apresiasi Polisi Tangkap Pembunuh Driver Online Surabaya, PDOI Jatim Tuntut Pelaku Dihukum Berat

Daniel Lukas Rorong mengimbau pada driver online, baik roda dua maupun roda empat, agar lebih meningkatkan kewaspadaannya jika mendapatkan orderan.

Editor: Dwi Prastika
SURYA/GALIH LINTARTIKA
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan menunjukan foto pembunuhan driver taksi online, Kamis (24/10/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur mengapresiasi kinerja polisi yang telah menangkap seseorang yang diduga menjadi penumpang dan pembunuh driver online bernama Rusdianto, Kamis (24/10/2019).

Sebelumnya, Rusdianto ditemukan tewas di Tol Pandaan-Malang KM 72.200, Rabu (23/10/2019).

Humas PDOI Jawa Timur, Daniel Lukas Rorong, berharap agar motif pembunuhan bisa terungkap, dan pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Karena mereka (pelaku), sungguh di luar batas perikemanusiaan, sampai tega menghilangkan nyawa rekan seprofesi kami dengan cara yang sadis," ujar Daniel Lukas Rorong saat berada di Surabaya, seperti rilis yang diterima TribunJatim.com, Kamis (24/10/2019).

Untuk itu, Daniel Lukas Rorong mengimbau pada driver online, baik roda dua maupun roda empat, agar lebih meningkatkan kewaspadaannya jika mendapatkan orderan, khususnya bagi yang ngalong (istilah menerima orderan di malam hari sampai dini hari).

"Yang paling utama, jangan pernah mau menerima orderan secara offline (mematikan aplikasi), karena ini sangat berisiko terhadap keamanan serta keselamatan driver selama perjalanan," tegas Daniel Lukas Rorong, salah satu penggugat Permenhub 108 yang dikabulkan oleh Mahkamah Agung ini.

Driver Taksi Online di Surabaya Dibunuh Penumpangnya Sendiri, Calon Istri: Orangnya Ringan Tangan

Pemain Arema FC Kehabisan Bensin Saat Hadapi Tira Persikabo, Arthur Cunha Puas dengan Hasil Laga

Selain itu, lanjut Daniel Lukas Rorong, ada beberapa tips aman yang harus dijalankan oleh driver online dalam menjalankan profesinya.

Yang pertama, jika menerima orderan dengan rute jauh, diharapkan agar men-screenshoot akun penumpang serta nomor kontaknya, lalu kirimkan pada pihak keluarga untuk sekadar laporan.

Atau bisa dikirimkan data tersebut pada rekan seprofesi lainnya di masing-masing komunitas serta paguyuban driver online yang diikuti.

Tips kedua, pastikan bahwa identitas akun itu sama dengan penumpang yang order.

Tips ketiga, jangan lupa mengajak penumpangnya, terlebih jika jumlahnya lebih dari dua orang, untuk foto bersama.

Tips keempat, manfaatkan fasilitas shareloc minimal 8 jam dan kirimkan pada pihak keluarga atau komunitas driver online yang diikuti, untuk bisa dipantau selama perjalanan.

Tangis Sesal Pembunuh Driver Taksi Online Surabaya, Sempat Ragu Habisi Korban : Antara Iya & Tidak

David da Silva Seret Gol, Pelatih Persebaya Akui Sang Predator Belum 100 Persen seperti Musim Lalu

Daniel Lukas Rorong mengatakan, akan lebih bagus jika memasang GPS pada unit kendaraan yang dimiliki.

"Jika tips ini dijalankan oleh rekan-rekan driver online, insyaallah akan lebih meminimalisir risiko kejahatan yang sudah direncanakan oleh oknum penumpang," papar Daniel Lukas Rorong, yang sudah menjadi driver online sejak April 2017 ini.

Sementara itu, Sekretaris PDOI Jawa Timur, Rahmatullah Riyadi, berharap, pihak aplikator transportasi online semakin meningkatkan keamanannya, terutama verifikasi identitas penumpang. Seperti KTP atau SIM serta foto profil penumpang.

Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan saat berbincang dengan pembunuh driver taksi online, Kamis (24/10/2019).
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan saat berbincang dengan pembunuh driver taksi online, Kamis (24/10/2019). (SURYA/GALIH LINTARTIKA)

"Tahap ini masih belum dilakukan oleh pihak aplikator, baik itu Grab, GO-JEK, maupun lainnya," kata Rahmatullah Riyadi.

Ditambahkannya, meski saat ini, sudah ada fasilitas panic bottom (tombol darurat) di dalam aplikasi, namun hal ini masih belum menjamin sepenuhnya keselamatan mitra driver online.

Hal senada juga ditegaskan oleh Ketua PDOI Jawa Timur, Herry Wahyu Nugroho.

Mudahnya Bikin Paspor di Mall BG Junction Surabaya Pakai Antrean Online, 15 Menit Berkas Selesai

Pembelaan Wolfgang Pikal setelah Persebaya Surabaya Takluk 1-0 dari Persela Lamongan

Herry Wahyu Nugroho berharap agar pihak aplikator mau lebih meningkatkan keamanan serta keselamatan mitranya, termasuk penumpang.

"Intensitas pertemuan kopi darat (kopdar) antara pihak aplikator dengan mitra driver online bisa lebih ditingkatkan lagi. Termasuk edukasi untuk keselamatan serta keamanan selama menjalankan profesi," harap Herry Wahyu Nugroho.

Sebelumnya, seorang driver online bernama Rusdianto mendapatkan orderan mengantarkan penumpang ke arah Pasuruan pada Senin (21/10/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.

Korban saat itu mengemudikan mobil Suzuki Ertiga warna putih bernopol L 1239 XD.

Namun sekitar pukul 17.15 WIB, pihak keluarga dan rekan-rekan korban kehilangan kontak.

Pihak keluarga lalu melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian, Selasa (22/10/2019).

Kemudian, korban ditemukan tewas di Tol Pandaan-Malang KM 72.200, Rabu (23/10/2019).

Penjual Minuman yang Diduga Sebabkan Keracunan Dua Siswa di Jabon Tulungagung Diperiksa Polisi

Indonesia Dipastikan Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, Kalahkan Brasil dan Peru

Rusdianto sendiri sudah dimakamkan di Ponorogo, Kamis (24/10/2019).

Sementara itu, Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA) dari tingkat DPP, DPD, dan DPC se-Indonesia meminta penegak hukum agar menerapkan pasal 340 KUHP, yakni hukuman mati atau hukuman seumur hidup bagi pembunuh Rusdianto.

HIPDA juga meminta agar aplikasi menerapkan pengetatan khusus pada akun penumpang.

Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com:

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved