Diduga Ada Sampah Terbakar, 1,9 Hektar TPA Paras Malang Ludes Terbakar, PMK Butuh 9 Jam Padamkan Api
Diduga Ada Sampah Terbakar, 1,9 Hektar TPA Paras Malang Ludes Terbakar, PMK Butuh 9 Jam Padamkan Api.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sudarma Adi
Diduga Ada Sampah Terbakar, 1,9 Hektar TPA Paras Malang Ludes Terbakar, PMK Butuh 9 Jam Padamkan Api
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Api menghanguskan tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Paras, yang ada di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Kejadian ini memperpanjang daftar kebakaran tempat pembuangan sampah di Malang Raya setelah TPA Supit Urang, Sukun, Kota Malang terbakar beberapa waktu lalu.
• Rampung 80 Persen, Seksi V Tol Pandaan-Malang Bakal Fungsional saat Libur Natal dan Tahun Baru
• Seksi IV Tol Pandaan-Malang Rampung dan Siap Beroperasi, Tinggal Menunggu Tandatangan Menteri PUPR
• Modus Pembobol Rumah Kosong di Kota Malang Terungkap, Pakai Cara Beda untuk Sukseskan Aksi, Simak!
"Tim sampai di lokasi sudah sejak Sabtu malam pukul 19:30 WIB malam. Tim tiba dilokasi sekira pukul 20:05. Namun karena susahnya medan dan luasnya lahan, api baru bisa dipadamkan pukul 05.00 WIB Minggu pagi," ujar Kepala Seksi PPBK Satpol PP Kabupaten Malang Agus Suyanto ketika dikonfirmasi, Minggu (27/10/2019).
PMK Kabupaten Malang menggandeng PMK Kota Malang untuk memadamkan api di lahan seluas 1,9 hektar tersebut. TPA tersebut merupakan milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang.
"Kami gandeng PMK Kota Malang untuk padamkan api total mobil PMK Kabupaten ada 4 unit, dibantu PMK Kota Malang 2 unit jadi total 6 unit guna mempercepat padamkan api," ungkap Agus.
Agus belum bisa menerangkan secara gambalang terkait penyebab kebakaran.
Namun, ia menduga, kebarakan tersebut berawal dari sulutan sampah yang terbakar.
"Tim akhirnya kembali ketiga fajar sudah menyingsing. Saya mengucapkan terima kasih kepada Damkar Kota Malang maupun Damkar Kota Batu yang mau bekerja sama menangani api di wilayah-wilayah Kabupaten yang susah terjangkau, seperti Kecamatan Pujon dan lain-lain," jelas Agus.