Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lagi, Taman Safari Prigen Pasuruan Berhasil Breeding Beruang

Kemahiran Taman Safari Prigen (TSP) Pasuruan dalam pengembangbiakkan atau breeding tidak perlu diragukan lagi.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Galih Lintartika)
Joy, indukan beruang coklat saat bermain dengan dua anaknya, Sakti dan Satria. 

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Kemahiran Taman Safari Prigen (TSP) Pasuruan dalam pengembangbiakkan atau breeding tidak perlu diragukan lagi. Taman Safari terluas di Asia ini kembali membuktikan kesuksesannya dalam breeding.

Kali ini kabar bahagia datang dari keluarga beruang cokelat. Pasangan indukan bernama Joy dan pejantan bernama Chiko berhasil melahirkan dua ekor bayi beruang cokelat yang lucu dan menggemaskan.

Kedua ekor bayi berjenis kelamin jantan ini diberi nama Sakti dan Satria. Mereka lahir pada 7 Juni 2019 lalu, persis seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.

Setelah melalui perawatan dan pemeriksaan kesehatan secara intensif, keduanya pun akan mulai diperkenalkan kepada publik.

Sehari-hari, Satria dan Sakti cukup aktif bergerak. Mereka senang berguling di tanah dan berlarian menjelajahi habitatnya di Taman Safari Prigen.

Penasaran? Tenang saja, karena tak lama lagi pengunjung bisa menyaksikan langsung tingkah Satria dan Sakti yang lucu nan menggemaskan.

7 Film Bioskop Indonesia Tayang November 2019, Rumah Kentang The Beginning hingga Trinity Traveler

Jadi Korban Penipuan Proyek Fiktif, Pria Pamekasan Ini Malah Dilaporkan ke Polisi, Istri Kuak Fakta

4 Artis yang Tampil Bak Bintang Bollywood di Hari Raya Diwali, Yuni Shara hingga Prilly Latuconsina

“Nantinya, pengunjung bisa melihat langsung Satria dan Sakti di Safari Adventure,” kata Musa Taebenu, Senior Keeper Karnivor, Senin (28/10/2019) pagi.

Sekadar diketahui, kelahiran Satria dan Sakti ini merupakan kali kedua Joy melahirkan. Yang pertama, Joy melahirkan 3 ekor beruang cokelat, bernama Junior, Julio, dan Juni.

Kondisi iji membuktikan bahwa fungsi Taman Safari Prigen sebagai lembaga konservasi terbilang cukup berhasil melalui program breeding-nya.

TSP tak akan berpuas diri dengan keberhasilan kelahiran satwa yang memiliki nama latin ursus arctos ini. Sebab, upaya breeding juga masih terus diterapkan ke satwa-satwa lain yang ada di sini.

Dikatakan Musa, diharapkan akan ada kelahiran satwa-satwa lain.

“Dengan keberhasilan breeding ini, maka kita masih punya harapan untuk mencegah kepunahan satwa demi anak cucu kita,” tutur Musa kepada Tribunjatim.com.

Ia menjelaskan, di TSP ini, sudah ada 11 ekor beruang coklat. Kata dia, masa kehamilan beruang ini sembilan bulan. Biasanya, masa kawin bulan Oktober dan lahir perkiraan bulan Juli.

"Kesulitannya menjaga beruang ini dalam proses kehamilan sampai kelahiran adalah beruang jenis ini adalah satwa yang sensitif. Harus ada penanganan khusus," jelasnya kepada Tribunjatim.com.

Penanganan khusus ini, kata dia, seperti penempatan beruang dalam ruang gelap dan tertutup. Tidak terganggu sama sekali. Semisal terganggu, beruang bisa marah dan berpengaruh pada kondisi bayi beruang nantinya. "Harus ekstra agar mendapatkan bayi yang sehat," pungkas dia. (lih/Tribunjatim.com)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved