Lem Aibon, Anies Baswedan Salahkan e-Budgeting Gubernur Sebelumnya, Sebut Bukan Sistem yang Pintar
Lem Aibon, Anies Baswedan salahkan e-Budgeting gubernur sebelumnya, sebut bukan sistem yang pintar.
Hal itu, menurut dia, karena sistem e-Budgeting yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini masih menggunakan sistem manual.
"Ini problem muncul setiap tahun, maka yang harus dikoreksi itu sistemnya," ujar Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

• Mewahnya Cincin Bertabur Swarovski Krisdayanti saat Genggam Tangan Raul Lemos yang Operasi Katarak
Anies Baswedan mengaku sedang berusaha memperbaiki sistem e-Budgeting yang masih memiliki sejumlah kelemahan.
Hal ini ia lakukan agar gubernur DKI Jakarta yang akan menggantikan dirinya di periode selanjutnya tidak lagi mewariskan sistem tersebut.
"Saya tidak ingin meninggalkan sistem ini untuk gubernur berikutnya. Agar gubernur berikutnya tidak menemukan masalah yang sama dengan yang saya alami," ucapnya, Rabu (30/10/2019).
• Download Lagu MP3 Arabesque Coldplay dari Album Terbaru Everyday Life, Lengkap Terjemahan Lirik!
Dijelaskan Anies Baswedan, sejak ia menjabat sebagai orang nomor satu di DKI pada 2017 lalu, sistem peninggalan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ini kerap kali menimbulkan angka-angka aneh dalam anggaran DKI Jakarta.
Pasalnya, Anies Baswedan menganggap, sistem e-Budgeting ini tidak mampu melakukan verifikasi secara otomatis.
"Sistem sekarang ini sudah digital, but not a smart system. Itu hanya digital saja, tapi mengandalkan orang untuk me-review," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.
"Itu sudah berjalan bertahun-tahun. Karena itu ini akan diubah, tidak akan dibiarkan begitu saja. Let's do it in a smart way," tambahnya menjelaskan.
• Download Lagu Mp3 Orphans Coldplay Terbaru, Dilengkapi Lirik dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Menurutnya, sistem baru yang akan dibangun ini, nantinya akan langsung memberikan sinyal peringatan apabila angka yang diinput tidak masuk akal.
"Begitu ada masalah langsung menyala. Red light. Begitu ada angka yang tidak masuk akal langsung muncul warning," kata Anies Baswedan.
Dengan demikian, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini yakin, sistem ini mampu mengatasi permasalahan kejanggalan nilai anggaran yang ditemui dalam setiap pembahasan APBD dalam beberapa tahun belakangan ini.
"Jadi begitu banyak algoritma yang harus ada di dalam sistem sehingga digital system is a smart system. Hari ini sistemnya digital, tapi it's not a smart system," tuturnya.
• Download Lagu MP3 Haning Novie Mentaya, Tembang dari Kalimantan yang Viral di Tik Tok dan IG
Seperti diketahui, e-Budgeting sendiri merupakan sistem penganggaran digital peningalan Ahok semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2016 lalu.
E-Budgeting ini adalah sistem penyusunan anggaran yang di dalamnya termasuk aplikasi program komputer berbasis web untuk memfasilitasi proses penyusunan anggaran belanja daerah.