Gandeng 'Omah Lali Gadget', SMA Katolik ST Louis 2 Surabaya Nostalgia Mainkan Permainan Tradisional
SMA Katolik ST Louis 2 mengajak masyarakat kembali bernostalgia dan memainkan permainan tradisional melalui gelaran Nusantara in Millenial
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seiring makin seringnya penggunaan teknologi, permainan tradisional banyak dilupakan.
Anak-anak kerap dimudahkan dengan adanya gawai dalam genggaman.
Oleh karena itu, SMA Katolik ST Louis 2 mengajak pelajar maupun masyarakat untuk kembali bernostalgia dan memainkan permainan tradisional.
Bertemakan 'aku pasti bisa', kegiatan Nusantara in Millenial dikemas dalam keceriaan permainan tradisonal nan kekinian.
• Nusantara in Millenial, Cara SMA Katolik ST Louis 2 Ajak Lestarikan Budaya dan Permainan Tradisional
"Kami ingin mengedukasi anak-anak bahwa mereka itu juga bisa bersosialisasi dengan permainan-permainan. Kami mengajari mereka berkalaborasi kegiatan di ST Louis 2 dan di luar (sekolah)," kata Kepala Sekolah Maria Rochati di Taman Flora Surabaya, Minggu (3/11/2019).
Kegiatan yang juga melibatkan komunitas omah lali gadget ini ditujukan untuk mendorong pelajar untuk mengekpresikan dan melatih kepercayaan diri dalam bidang seni dan budaya.
Sebab, lanjut Maria, permainan tradisional merupakan warisan budaya yang juga dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui penampilan kesenian anak millenial.
"Bahwa kita eksis mengembangkan anak-anak bahwa mereka tidak hanya bermain dengan dirinya sendiri tapi juga berkolaborasi. Itu yang penting," kata Maria.
• Sedang Diet? Berikut Cara Menghitung Kalori Makanan untuk Turunkan Berat Badan, Ini Rumusnya
Pihaknya berharap, kegiatan yang digelar di ruang terbuka hijau ini dapat memberikan rasa percaya diri kepada para siswa dalam menampilkan bakat dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Sehingga kebiasaan bermain gadget dapat diminimalisir dengan minat bakat terhadap kalaborasi seni dan budaya.
"Harapannya anak-anak dapat membuka diri, berinteraksi dengan masyarakat, dengan lingkungannya sehingga meningkatkan kepedulian sosial," kata Maria.
Dengan adanya kegiatan ini, turut disambut baik oleh masyarakat. Banyak pengunjung taman yang berkumpul di area ini melihat dan memainkan permainan tradisional yang disediakan.
Misalkan, enggrang, wayangan, yoyo dan permainan tradisional lainnya.
• 5 Drama Korea Terbaru Tayang November 2019, Ada Psychopath Diary hingga Chief of Staff
Satu di antara pengunjung, Puspitasari (39) dan keluarganya mengaku senang berada di Taman Flora sembari melihat tari tradisonal yang ditampilkan oleh pelajar SMA K ST Louis 2.