Demo Standar Kemampuan Reskrim, Polres Kediri Mainkan Olah TKP Temuan Mayat Pakai 'Mambis'
Ikut lomba 'Demo Standar Kemampuan Reskrim' di Polda Jatim, Polres Kediri bawakan drama penyelidikan mayat wanita yang dikubur dengan kaki menyembul
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ikut kompetisi 'Demo Standar Kemampuan Reskrim' di Lapangan Polda Jatim, Satreskrim Polres Kediri bawakan drama penyelidikan mayat wanita yang dikubur dengak kaki menyembul.
Polres Kediri memutuskan menunjukkan demopengungkapan kasus mayat wanita yang ditemukan dalam keadaan terkubur di suatu lokasi pemakaman di Kota Kediri, kamis (17/5/2019) silam,
Puluhan anggota reskrim dan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Kediri tampak kompak memainkan peran mereka masing-masing, pada Senin (4/11/2019)
Area berdiameter 25 meter persegi yang berada di selatan Lapangan Polda Jatim dirias dengan properti kayu, gabus, dan pasir.
Alhasil setting area itu tampak otentik menyerupai TKP Pemakaman tempat penemuan si mayat wanita.
Demo dimulai ketika temuan kaki mayat perempuan tampak menyembul keluar dari gundukan sebuah makam.
Setelah menerima laporan itu, Lantas Satreskrim dan Tim Inafis Polres Kediri datang berduyun-duyun melakukan olah kejadian perkara.
Tak lama mayat itu teridentuifikasi sebagai korban pembunuhan.
Mendengar informasi tersebut, mendadak handytalky (HT) para peserta demonstarsi tersebut riuh.
Ternyata selama berjalannya waktu demonstrasi, para peserta dari satreskrim polres bertukar informasi melalui HT.
Setelah identifikasi selesai dilakukan, polisi melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang sebelumnya beraktivitas bersama korban.
(Polda Jatim Semakin Serius Perangi Radikalisme, Bhabinkamtibmas Pantau Keberadaan Oknum Tertentu)
Tak butuh waktu lama akhirnya polisi mengantongi identitas pelaku. Petugas melakukan adegan pengejaran lengkap dengan adegan dobrak mendobrak pintu.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Ambuka Yuda mengatakan, alasannya memilih kasus tersebut karena proses pengungkapannya yang terbilang rumit.
"Ini kisah nyata. Pernah terjadi di TKP di kediri tahun lalu," katanya saat ditemui awakmedia di Lapangan Mapolda Jatim, senin (4/11/2019).