Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Polda Jatim Semakin Serius Perangi Radikalisme, Bhabinkamtibmas Pantau Keberadaan Oknum Tertentu

Kepolisian Daerah Jawa Timur atau Polda Jatim sampai saat ini berkomitmen memerangi segala bentuk ide dan paham radikalisme.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepolisian Daerah Jawa Timur atau Polda Jatim sampai saat ini berkomitmen memerangi segala bentuk ide dan paham radikalisme.

Tak hanya itu, Polda Jatim juga berkomitmen penuh terhadap bahaya radikalisme yang sudah menjadi gerakan teror yang mengancam kemanusiaan.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri sedikitnya telah meringkus 40 orang terduga teroris dalam kurun waktu 10 bulan hingga bulan Oktober 2019.

Sebagian dari terduga yang ditangkap, ada yang memang menjadi bagian dari perencanaan serangan teror.

Bahkan, adapula yang sudah berhasil melakukan penyerangan.

Mulai 1 Desember 2019 Jadwal Kereta Api Berubah, KAI Daop 8 Surabaya: Sesuaikan Rencana Perjalanan

Apresiasi Sekolah Berprestasi, Pemkot Surabaya Gelar Pameran Pendidikan, Pamerkan Kreasi Para Siswa

Sebagaimana kasus penyerangan yang dilakukan oleh seorang pria berinisial SA alias Abu Rara terhadap mantan Menkopolhukam RI, Wiranto.

"Pak Kadiv (Irjen Pol M Iqbal, red) menyampaikan kemarin 36 orang, kemudian ada 4 orang yang berhasil diamankan hari ini," katanya saat konferensi pers sebagaimana yang dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.com, kamis (17/10/2019) kemarin.

Lantas bagaimana dengan kondisi di Jawa Timur?

Berdasarkan data yang dihimpun TribunJatim.com, tercatat 12 orang terduga teroris yang diringkus Densus 88 dalam kurun waktu 10 bulan hingga bulan Oktober.

Salah satu diantaranya, sudah berhasil melakukan penyerangan, yakni IM (31) yang melukai dua orang petugas Mapolsek Wonokromo, sabtu (17/8/2019) silam.

Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, komitmen memerangi radikalisme yang mengancam kemanusiaan sudah menjadi konsen Polri sejak lama.

"Radikalisme tentunya adalah radikal yang sudah menjadi pemantauan polri cukup lama," katanya pada awakmedia di Balai Wartawan Gedung Humas Mapolda Jatim, Jumat (1/11/2019).

Polda Jatim menerapkan langkah preventif dan kuratif dalam mengatasi ancaman yang ditimbulkan kelompok atau oknum tertentu, seperti Jamaah Ansarut Daulah (JAD) ataupun Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).

"Berkaitan radikalisme 'mereka' yang berafiliasi kepada organisasi yang memang untuk teror, atau kegiatan yang merusak kemanusiaan contoh JAD, ISIS," jelasnya.

Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, penanganan secara teknis di lapangan terhadap terorisme sudah menjadi kewenangan khusus Densus 88 Mabes Polri.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved